Curahan Hati Pemain Anyar AC Milan, Punya Momen Kikuk saat Berpamitan ke Pep Guardiola

TRIBUNNEWS.COM - Pemain anyar AC Milan, Kyle Walker, menceritakan isi hatinya menyoal momen kikuk saat berpamitan dengan Pep Guardiola sebelum meninggalkan Manchester City.

Kyle Walker blak-blakan soal isi obrolan terakhir dengan Pep Guardiola sebelum bek timnas Inggris itu bergabung ke AC Milan.

Kepindahan Walker ke AC Milan terbilang mengejutkan.

Pasalnya, bek 34 tahun itu secara tiba-tiba meninggalkan Manchester City pada pertengahan Januari ini.

Hubungan yang renggang dengan Guardiola ditengarai jadi penyebab. Walker pun buka suara tentang isi perbincangan terakhir dengan Guardiola.

"Ketika saya berbicara dengan Pep, itu bukanlah percakapan yang nyaman, terutama karena rasa hormat yang kami miliki satu sama lain," buka Walker, dikutip dari laman DailyMail.

Rossoneri, julukan AC Milan, resmi mendatangkan Kyle Walker dengan status pinjaman gratis dan akan memiliki opsi untuk mempermanenkan kesepakatan itu dengan biaya 5 juta Euro di akhir masa pinjamannya nanti.

Sempat dilaporkan ada ketertarikan dari Liga Arab Saudi, tetapi Rossoneri berhasil menangkis persaingan untuk membawanya ke San Siro.

Dia terbang ke Milan pada hari Kamis (23/1/2025) untuk menjalani pemeriksaan medis dan penandatanganan kontrak.

Sejak saat itu dia telah menyelesaikan seluruh rangkaian sesi formalitas yang diperlukan untuk menyelesaikan kepindahannya ke Rossoneri. Ia juga jadi rekrutan pertama AC Milan di bursa transfer Januari.

Menurut laporan dari beberapa media selama seminggu terakhir, sudah ada kesepakatan mengenai kontrak hingga akhir musim 2026/2027 dengan gaji di kisaran angka 4,5 juta Euro (Rp76 miliar) per musim.

Dia akan mengenakan kaus bernomor 32 selama musim pertamanya di Serie A.

Baca juga: Sergio Conceicao Stres Gegara Lihat AC Milan Hobi Menang di Waktu Tambahan

Pemain internasional Inggris dengan 93 caps itu sebelumnya terikat kontrak hingga musim panas 2026 dengan Manchester City.

Walker mengakui ia sudah meraih berbagai trofi prestisius bersama Guardiola.

Keduanya juga dianggap saling memahami pengaruhnya masing-masing di dalam klub. Namun, lambat-laun hubungan keduanya memanas hingga akhirnya harus berseberangan jalan.