Minggu, 5 Oktober 2025

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Undang-undang Anti-Messi Diterapkan Paraguay pada Laga Melawan Argentina, Begini Rincian Aturannya

Lionel Messi, idola sepak bola dunia yang tak terbantahkan, tidak hanya dikagumi di Argentina; pengaruhnya melampaui batas dan warna bendera

Editor: Muhammad Barir
Luis ROBAYO / AFP
Pemain depan Argentina bernomor punggung 10 Lionel Messi merayakan golnya selama pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 Amerika Selatan antara Argentina dan Bolivia di stadion Mas Monumental di Buenos Aires pada tanggal 15 Oktober 2024. 

Fenomena ini terulang kembali dalam pertandingan melawan Brasil, di mana larangan serupa terhadap kaus yang menampilkan Vinicius Junior, juga diberlakukan.

Ada preseden dalam skenario lain. 

Dalam turnamen kualifikasi saat ini, misalnya, selama kunjungan  ke La Paz, Messi  penyerang berusia 37 tahun itu disambut dengan tepuk tangan meriah. 

Ada momen yang menjadi waktu yang tepat untuk penghormatan: saat ia bersiap melakukan tendangan sudut.

Selain mencari lingkungan yang mendukung, niat lain yang dinyatakan oleh otoritas  adalah untuk memastikan keamanan baik di dalam maupun di luar stadion

Untuk pertandingan mendatang, area khusus telah disediakan untuk 1.700 penggemar Argentina, yang menjamin sektor khusus untuk menunjukkan dukungan bagi Messi dan tim nasionalnya. 

Pentingnya mencegah gangguan dan mempromosikan suasana yang aman adalah salah satu pilar utama di balik keputusan ini.

Langkah-langkah tersebut telah memicu beragam pendapat di kalangan penggemar sepak bola dan media. 

Beberapa kritikus berpendapat bahwa hal itu merupakan pembatasan terhadap ekspresi pribadi penggemar. 

Namun, FPF tetap yakin bahwa inisiatif ini akan membantu memusatkan energi dan dukungan terhadap tim tuan rumah.

Larangan tersebut tidak luput dari perhatian dan menyoroti kekuatan dan pengaruh yang dimiliki tokoh seperti Messi dalam lanskap sepak bola global. 

Idola Argentina tersebut, yang terkenal di seluruh dunia atas prestasi dan keterampilannya di lapangan, terus menjadi tokoh utama yang membangkitkan kekaguman sekaligus tantangan bagi tim lain yang harus menghadapinya dan semangat yang ditimbulkannya.

"Setiap kali Messi berada di sebuah tim, ia akan menjadi pusat perhatian karena Anda tahu sesuatu akan selalu terjadi, entah itu karena dirinya atau di sekelilingnya," tegas Gustavo Alfaro, pelatih Argentina untuk Paraguay, dalam sebuah konferensi pers. 

"Ia memiliki nilai tambah karena tidak hanya berbakat tetapi juga ahli strategi. Dan Anda tidak dapat menetralkan seorang ahli strategi dengan tanda individual, sama seperti sangat sulit untuk menetralkan Maradona. Kasus seperti itu sangat jarang terjadi. Itu selalu menjadi dilema 'Messi berjalan-jalan'. Tidak, Messi mengamati. Saat ia menjelajahi lapangan, ia melihat. Ia memeriksa di mana genangan air itu," pungkas mantan pelatih Ekuador dan Kosta Rika itu.

Argentina memimpin klasemen dengan 22 poin, diikuti Kolombia (19), Uruguay, dan Brasil (16). Sementara itu, tim asuhan Alfaro berbagi posisi kelima dengan Ekuador, dengan raihan 13 poin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved