Liga Italia
Pemecatan Pelatih AC Milan Menggema, Paulo Fonseca Sesumbar Masih di Zona Aman
Paulo Fonseca merasa aman dari pemecatan karena para petinggi klub masih mempercayakan kursi pelatih AC Milan kepadanya usai raih 3 laga tanpa 3 poin.
TRIBUNNEWS.COM - Suara pemecatan Paulo Fonseca dari jabatan pelatih kepala AC Milan kembali menggema setelah menuai hasil kureng kontra Lazio.
AC Milan bermain imbang 2-2 kontra Lazio di Olimpico Stadium, Roma, Minggu (1/9/2024) dini hari WIB.
Hasil imbang ini menjadi kali kedua diraih AC Milan pada Liga Italia 2024/2025, setelah seri kontra Torino 2-2 di San Siro pada giornata pembuka.
Tercatat dari tiga pertandingan awal Liga Italia musim ini, tim besutan Paulo Fonseca menuai dua kali seri dan satu kekalahan. Imbasnya, Rossoneri, julukan Milan, tercecer di peringkat 14 tabel klasemen sementara Liga Italia bermodal 4 poin.

Tak pelak rentetan hasil negatif membuat seruan pemecatan bergema yang disuarakan suporter AC Milan, termasuk di media sosial X (Twitter).
Tagar #FonsecaOut menjadi satu di antara bukti permintaan agar manajemen AC Milan segera mengakhiri kerja mantan allenatore (pelatih) AS Roma itu.
Seruan pemecatan dari kursi pelatih AC Milan ternyata sampai ke telinga Paulo Fonseca. Namun juru taktik Rossoneri ini menyikapinya secara kalem, dan mengklaim dirinya masih diberikan kepercayaan oleh para petinggi klub.
"Ini masa transisi, dan tim membutuhkan waktu untuk merubah cara permainan dari yang sebelumnya (era Stefano Pioli)," terang Fonseca, dikutip dari laman Milannews.
"Para pemain sudah memperlihatkan sesuatu yang positif di babak pertama, namun semuanya berubah ketika 45 menit kedua, dan hasilnya kami kebobolan."
"Jelas kami mengalami perubahan besar dan kami juga butuh waktu bagi para pemain untuk beradaptasi."
"Soal pemberhentian (pemecatan)? Saya didukung penuh oleh para petinggi klub, mereka masih percaya kepadaku," terangnya menambahkan.
Baca juga: Milanisti Bergunjing, Rafael Leao dan Theo Hernandez Sajikan Adegan Protes ke Paulo Fonseca
AC Milan memang menunjukkan start lambat di Serie A 2024/2025. Ketika tim-tim kompetitor seperti Inter Milan, Juventus, hingga Napoli memperlihatkan awalan yang baik, Milan justru terkesan alergi akan kemenangan.
Padahal secara geliat di bursa transfer pemain musim panas 2024, tim kesayangan Milanisti menjadi satu di antara yang paling agresif di Liga Italia.
Dengan mendatangkan lebih dari 4 pemain anyar dan menghabiskan dana sekitar Rp1,2 triliun, tiga laga tanpa kemenangan jelas membuat para pendukungnya was-was.
Situasinya mirip dengan Marco Giampaolo pada tahun 2019, yang harus diganti oleh Stefano Pioli setelah mendampingi klub dalam 7 pertandingan saja.
Menjadi tanda tanya besar, apakah manajemen Milan juga akan memberlakukan kebijakan serupa dengan melakukan pergantian pelatih secara kilat di awal musim.
Sebab dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pelatih nganggur sudah dikaitkan dengan AC Milan. Satu di antaranya ialah pelatih yang pernah membesut Milan, Massimiliano Allegri.
Setelah didepak dari Juventus, Max Allegri hingga kini berstatus belum melatih klub manapun.
Langkah nyata wajib dibuat Fonseca jika tak ingin kehilangan pekerjaannya secara cepat, apalagi AC Milan harus berjibaku di kompetisi Liga Champions.
Dengan format baru UEFA Champions League, semakin sulit bagi AC Milan untuk lolos ke babak 16 besar karena harus berjibaku dalam 4 laga kandang dan 4 away.
(Tribunnews.com/Giri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.