Sabtu, 4 Oktober 2025

Timnas Indonesia

Bakal Bela Timnas Indonesia, Ternyata Maarten Paes Dulunya Striker, Belajar Autodidak Jadi Kiper

Terdapat fakta mengejutkan soal pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Maarten Paes. Ternyata dulunya seorang striker, belajar otodidak jadi kiper.

Instagram @maartenpaes
Aksi pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Maarten Paes saat membela FC Dallas di Major Soccer League (MLS). 

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat fakta mengejutkan soal pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Maarten Paes.

Siapa sangka, Maarten Paes ternyata dulunya adalah seorang striker.

Bahkan Maarten Paes mengaku belajar sendiri bagaimana teknik teknik menjadi seorang penjaga gawang, alias autodidak.

Diketahui, sosok Maarten Paes bakal menjadi andalan kiper Timnas Indonesia di masa depan.

Maarten Paes telah menjalani sumpah Warga Negara Indonesia (WNI), pada akhir bulan April 2024 lalu.

Maarten Paes saat ucap sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI)
Maarten Paes saat ucap sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) (PSSI.org)

Kini Paes tinggan menunggu hasil sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk dapat memperkuat Timnas Indonesia.

Namun siapa sangka, terdapat kisah mengejutkan di balik karier Maarten Paes.

Ya, Maarten Paes yang lahir di Belanda telah mulai bermain sepak bola sejak usia sangat muda.

Ia memulai kariernya dengan membela klub VV Union Youth dan NEC Youth.

Dalam wawancaranya berasam Dallas Morning News, pemain naturalisasi Timnas Indonesia Indonesia mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan.

Maarten Paes pun menceritakan bahwa posisi awalnya dalam dunia sepak bola adalah seorang striker.

Ia menjadi striker pada saat berusia 15 tahun dan baru berganti posisi menjadi kiper pada umur 17 tahun.

Aksi Maarten Paes saat membela FC Dallas di Major Soccer League (MLS).
Aksi Maarten Paes saat membela FC Dallas di Major Soccer League (MLS). (Instagram @maartenpaes)

Baca juga: Maarten Paes Man of The Match, Bawa FC Dallas ke 8 Besar US Open Cup, Lakukan 8 Save Gemilang!

"Ceritanya agak aneh," buka Maarten Paes dalam wawancara The Dallas Morning News, dikutip Kamis (23/5/2024).

"Saya adalah seorang striker berusia 15 tahun yang tidak bersemangat dan menjalani setiap sesi latihan tanpa motivasi," sambungnya.

Maarten Paes pun menceritakan salah satu alsannya pindah posisi menjadi kiper adalah karena striker itu harus banyak berlari.

"Saya tidak suka menjadi seorang striker, itu terlalu banyak berlari," ungkap Maarten Paes.

Kemudian pada usianya 17 tahun, Maarten Paes pun melakukan perubahan dalam kariernya.

Ia memutuskan untuk berganti posisi menjadi kiper setelah mendapat saran dari salah satu pelatihnya.

Bahkan Maarten Paes bercerita bahwa ia belajar sendiri bagaimana teknik-teknik menjadi penjaga gawang alias autodidak.

Rupanya, Maarten Paes pun menemukan passionnya sebagai kiper dan perkembangannya terus melonjak.

Aksi pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Maarten Paes saat membela FC Dallas di Major Soccer League (MLS).
Aksi pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Maarten Paes saat membela FC Dallas di Major Soccer League (MLS). (Instagram @maartenpaes)

"Saya menemukan gairah saya dalam arti saya menjadi terobsesi untuk menjadi penjaga gawang yang baik. Dan sejak saat itu perkembangan saya melonjak," kata Paes.

"Awalnya, saya adalah penjaga gawang yang sangat tidak lazim karena saya belajar segalanya dari diri saya sendiri."

"Saya seperti berlian yang belum dipoles, dan sedikit demi sedikit, saya menjadi lebih baik dan lebih baik lagi."

"Saya masih merasa masih banyak potensi yang tersisa untuk berkembang," ungkap Maarten Paes.

Kemudian, Maarten Paes juga menceritakan rasa bangganya bakal memperkuat Timnas Indonesia.

Adapun Indonesia sendiri merupakan tanah kelahiran sang Nenek Maarten Paes, lebih tepatnya di Pare Kediri.

Paes menegaskan bahwa membela Timnas Indonesia merupakan penghormatan untuk mendiang neneknya.

"Bermain untuk Indonesia adalah sebuah penghormatan kepada nenek saya yang telah meninggal, sekitar satu bulan yang lalu," ucap Maarten Paes di kanal YouTube FC Dallas.

"Saya sangat dekat dengan nenek saya," sambungnya.

Diceritakan Maarten Paes, neneknya sempat jadi korban saat Perang Dunia II terjadi.

"(Nenek saya) lahir di sana, tinggal di sana selama lima, enam tahun," ucap Maarten Paes.

"Lalu, ada Perang Dunia II pecah dan kemudian selama beberapa tahun dia berada di kamp-kamp Spanyol-Jepang."

"Setelah itu, setelah beberapa tahun, dia kembali ke Belanda dengan menaiki sebuah kapal dan kemudian dia kembali."

"Ya, itu adalah bagian dari sejarah. Tapi, ya dia selalu bicara dengan rasa syukur tentang waktunya di Indonesia, terutama sebelum perang."

"Ketika perang, dia kehilangan ibunya di tempat isolasi. Tapi, dia selalu bicara dengan rasa hormat yang tinggi terhadap bangsa dan negara, ya dia punya pengaruh sangat besar dalam hidup saya."

"Jadi, itulah mengapa ini (naturalisasi) seperti sebuah penghormatan untuknya," beber eks pemain FC Utrecht tersebut.

Adapun saat ini, Maarten Paes masih menunggu hasil sidang Pengadilan Arbitrasi Olahraga alias CAS untuk dapat memperkuat Timnas Indonesia.

Sebab, kiper berusia 26 tahun itu pernah membela Timnas Belanda level usia.

Pada musim ini, Maarten Paes telah melakoni 13 pertandingan untuk FC Dallas di semua kompetisi.

Terbaru, Maarten Paes berhasil menjadi Man of The Match saat mengantar FC Dallas lolos ke babak 8 besar US Open Cup, Kamis (23/5/2024).

Diharapkan, proses naturalisasi Maarten Paes segara rampung dan dapat menjadi kiper andalan Timnas Indonesia.

(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
3
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
4
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
5
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved