Olimpiade Paris 2024
Malu Ada Oknum Membully Guinea, Exco PSSI: Ternyata Suporter Indonesia Rasis
Setelah Indonesia dikalahkan oleh Guinea, netizen tanah air berbondong-bondong melakukan ujaran kebencian di media sosial Federasi Sepakbola Guinea.
Penulis:
Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Malu Ada Oknum Membully Guinea, Exco PSSI: Ternyata Suporter Indonesia Rasis
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) kian serius untuk memberantas netizen rasis dan pelaku cyberbullying.
Induk olahraga sepakbola tanah air itu pun kini sedang menggodok regulasi untuk memberantas pelaku perundungan di dunia maya.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, Sabtu (11/5/2024).
Baca juga: Shin Tae-yong Mengamuk, Teriak dan Bentak Wasit, Bingung Mau ke Mana Seusai Kartu Merah
"Ya kami juga melihat bahwa sebenarnya sebulan-dua bulan ini kami sudah punya konsep mengenai perlindungan terhadap pemain dan pelaku sepak bola," kata Arya, dalam diskusi PSSI Pers, di GBK Arena, Senayan, Jakarta.
Dalam prosesnya, PSSI berencana untuk menggandeng Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Kepolisian RI.
Tak hanya itu, Arya juga menyebut pihaknya akan berkolaborasi dengan META untuk memblokir konten atau ujaran kebencian di media sosial yang terafiliasi dengannya.
"Kami akan melakukan kerja sama dengan META, kemudian TikTok, kemudian Youtube, kemudian juga Kominfo, dan juga nanti Kepolisian," ujar Arya.
"Supaya kami punya aturan-aturan regulasi mengenai bagaimana perlindungan terhadap pemain. Sampai nanti misalnya kami bisa memberikan usulan kepada Meta misalnya atau Tiktok, Twitter untuk akun-akun yang mengeluarkan rasisme dan sebagainya itu bisa diblokir," tegasnya.
Arya mengatakan, langkah tersebut bertujuan agar menciptakan ruang aman bagi pemain dalam bermedia sosial.
Terlebih, baru-baru ini, ada pemain Timnas Indonesia U-23 yang terkena perundungan secara online, usai berlaga di Piala Asia U-23 2024.
Arya pun menyinggung perlakuan rasisme yang dilakukan oleh netizen Indonesia kepada tim sepakbola Guinea U-23, usai berlaga di babak playoff antar-konfederasi untuk perebutan tiket Olimpiade Paris 2024.
Setelah Indonesia dikalahkan oleh Guinea, netizen tanah air berbondong-bondong melakukan ujaran kebencian di media sosial Federasi Sepakbola Guinea.
Arya menyebut, pihaknya merasa malu terhadap ulah oknum suporter yang melontarkan ujaran berbau rasisme.
Olimpiade Paris 2024
Rizki Juniansyah Belum Terpikir Punya Pasangan: Nanti Kalau Sudah 3 Kali Dapat Emas Olimpiade |
---|
Menpora Dito Apresiasi Para Pengusaha yang Turut Berikan Bonus ke Atlet Olimpiade Indonesia |
---|
Kembali Diguyur Bonus, Tiga Atlet Peraih Medali Olimpiade: Semoga ini Jadi Motivasi Atlet Lainnya |
---|
Giliran Bonus dari Pengusaha Cair Buat Peraih Medali Olimpiade: Uang Miliaran Rupiah Hingga Rumah |
---|
Veddriq Leonardo Resmi Duduki Ranking Dua Dunia usai Raih Medali Emas Olimpiade Paris 2024 |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.