Hattrick Kemenangan De Rossi dengan Roma, Giallorossi Bersiap Lawan Pemuncak Liga Italia Inter

TRIBUNNEWS.COM - AS Roma mencapai klimaks malam ini, menang telak 4-0 atas Cagliari dalam lanjutan Serie A Liga Italia di Stadio Olimpico, Selasa (6/2/2024) dini hari WIB.

Grafik hasil kemenangan AS Roma di atas asuhan Daniele De Rossi konsisten bahkan meningkat dalam 3 pertandingan terakhir.

Menang identik 2-1 atas Verona dan Salernitana, hingga hasil terbaru atas Cagliari yang membuat Giallorossi -julukan Roma- nangkring di peringkat 5 klasemen Liga Italia.

AS Roma kini hanya berjarak satu angka dengan Atalanta yang berada di zona empat besar Liga Champions.

Daniel De Rossi yang datang menggantikan Jose Mourinho dengan kepragmatisannya sebagai juru taktik membuat permainan tim Ibu Kota lebih cair.

Terutama di area klinis sepertiga akhir lapangan. Termasuk juga penerapan formasi di lapangan dari yang awalnya 3-5-2 menjadi 4-3-3.

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: De Rossi Hattrick Kemenangan AS Roma, Dybala OTW Salip Rekor Gol Higuain

"Banyak hal yang berubah," ungkap Paulo Dybala, pemain yang mencetak brace alias dua gol ke gawang Cagliari kepada Sky Sports, dikutip dari Football Italia.

"Mourinho dan De Rossi berbeda. Kami melihat ke dalam diri kami sendiri setelah apa yang terjadi."

"Dia membawa banyak antusiasme, membuat kami memahami banyak hal dan kami mengeluarkan sesuatu yang ada dalam diri kami yang tidak kami serukan sebelumnya."

"Saya merasa latihan berminggu-minggu yang panjang tanpa permainan di tengah benar-benar membantu kami memahami ide-ide De Rossi," jelasnya.

De Rossi tak ingin jemawa dengan hasil ini, tiga kemenangan beruntun yang notabene menghadapi tim di bawah AS Roma.

Di atas kertas AS Roma memang lebih diunggulkan menang, bahkan De Rossi tak menampik hal itu.

Meskipun begitu, Paulo Dybala dan kolega sejauh ini mampu membuat hatinya senang.

Memberikan yang terbaik di lapangan dengan performa luar biasa.

Menurut laporan media di atas, terakhir kali Roma meraih tiga kemenangan berturut-turut saat pergantian pelatih di pertengahan musim pada era Herbert Burgess tahun 1929.