Liga Inggris
Pochettino Tak Akan Tidur Nyenyak, Chelsea Terancam Pengurangan Poin Ugal-ugalan
Mantan penasihat keuangan Manchester City, Chelsea terancam sanksi pengurangan poin karena melanggar aturan FFP soal dana transfer.
TRIBUNNEWS.COM - Era baru Chelsea di bawah kepemimpinan Todd Boehly belum mencapai titik stabil.
Performa Chelsea sejauh ini masih naik turun saat melakoni berbagai laga di Liga Inggris dan kompetisi lainnya.
Hasilnya nampak dari posisi Chelsea di klasemen Liga Inggris.
Chelsea cuma menempati peringkat ke-10 di papan klasemen.
Hal itu tak mencerminkan dengan investasi super besar yang dilakukan The Blues dalam empat bursa transfer terakhir.
Mereka menghabiskan tak kurang dari 1 milyar Poundsterling untuk membangun skuad.
Namun hasil yang mereka dapat tak berbanding lurus.

Tim asuhan Mauricio Pochettino sering tertatih untuk mendapatkan angka maksimal.
Masalah yang menimpa Chelsea bisa makin runyam ke depannya.
Pasalnya dana besar yang dikeluarkan The Blues menjadi perhatian banyak pihak.
Tak terkecuali oleh mantan penasihat keuangan Manchester City, Stefan Borson.
Stefan Borson menegaskan Chelsea dalam ancaman nyata pengurangan poin di Liga Inggris.
Potensi pengurangan poin itu merujuk pada pengaturan keuangan Chelsea selama bursa transfer.
Mereka terlalu banyak menghamburkan uang dan berpotensi melanggar Financial Fair Play dan aturan keuangan Liga Inggris.
Neraca pemasukan dan pengeluaran The Blues dalam bursa transfer pemain cukup timpang.
Pengeluaran mereka tak tertutup oleh penjualan pemain yang dilakukan.
Stefan Borson pun yakin Chelsea bakal mendapatkan sanksi bila tak melakukan perubahan kebijakan.
Ia menyarankan The Blues menjual beberapa pemainnya untuk mendapatkan dana segar.
Borson memandang Chelsea memerlukan sekiranya dana 100 juta Poundsterling untuk menghindar dari sanksi.
"Mereka menggunakan trik tertentu dalam setiap bursa transfer," ucap Stefan Borson dikutip dari talkSPORT.
"Menurut saya, ada masalah besar yang menghantui Chelsea dan mereka jelas akan jatuh ke dalam FFP musim ini."
"Kecuali, mereka bisa mendapatkan dana 100 juta Poundsterling dari penjualan pemain, yang mana itu sangat sulit terjadi."
"Sebelum 30 Juni mereka harus melakukan itu, tetapi itu akan sangat sulit."
"Karena saat musim ini berakhir, kita akan langsung beralih ke Euro," sambungnya.

Biasanya, para pemain bakal fokus membela negara masing-masing selama Euro.
Mereka akan mengesampingkan segala isu kepindahan ke klub lain.
Hal itu bisa menjadi penghalang Chelsea mendapatkan dana segar.
Bisa saja The Blues sudah punya rencana melego beberapa pemainnya.
Satu nama yang cukup menonjol untuk dilepas adalah Conor Gallagher.
Gallagher menjadi salah satu pemain yang punya banyak klub peminat.
Bahkan pada bursa transfer musim panas lalu, Gallagher menjadi incaran Newcastle United.
Sayangnya, Newcastle United tak sepakat soal harga dengan Chelsea.
Bukan tak mungkin nama Gallagher akan kembali mencuat dalam bursa transfer musim panas mendatang.
Namun sebenarnya ia masih menjadi pemain andalan Mauricio Pochettino.
Ditambah lagi beberapa rekrutan Chelsea di sektor tengah belum tampil menonjol.
Romeo Lavia dan Moises Caicedo masih membutuhkan waktu untuk tampil moncer sebagaimana musim lalu.
Sosok Gallagher bisa menjadi solusi sembari menunggu penampilan kedua pemain itu meningkat.
(Tribunnews.com/Guruh)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.