Liga Italia
Dear AC Milan, Pemecatan Stefano Pioli Tak akan Selesaikan Masalah, Mending Incar Eks Inter Milan
Nasib Stefano Pioli di AC Milan berada di tepi jurang pemecatan setelah kekalahan yang dialami melawan Atalanta akhir pekan kemarin.
TRIBUNNEWS.COM - Pemecatan Stefano Pioli dari kursi pelatih disebut tidak akan menyelesaikan masalah yang ada di AC Milan.
Nasib Stefano Pioli di AC Milan berada di tepi jurang pemecatan setelah kekalahan yang dialami melawan Atalanta akhir pekan kemarin (23/12).
Ada desakan dari pendukung Rossoneri yang menginkan Stefano Pioli dipecat karena gagal membawa AC Milan bersaing ketat dengan Juventus dan Inter Milan dalam perebutan sucdetto.
Saat ini, AC Milan sebenarnya masih menempati posisi tiga besar klasemen. Oliver Giroud cs memiliki 33 poin, terpaut tujuh poin dari Juve yang mengisi runner up dan 11 poin dari Inter Milan sang capolista.
Tapi performa AC Milan yang inkonsisten membuat para pendukung tak puas. Terlebih Setan Merah Italia itu telah tersingkir dari Liga Champions.
Pertandingan AC Milan kontra Sassuolo pada Minggu 31 Desember disebut menjadi penentu bagaimana nasib Stefano Pioli di kursi pelatih.
Lalu apakah pemecatannya menjadi jaminan AC Milan bakal tampil lebih baik?
Baca juga: Update Klasemen Liga Italia: Inter Milan & Juventus Kompak Jauhi AC Milan, AS Roma Naik 2 Tangga
Sebuah opini diutarakan oleh jurnalis Football Italia, Susy Campanale yang menyebut Stefano Pioli bukanlah sumber masalah di Milan.
Menurutnya, memecat Pioli tak akan serta merta membuat AC Milan menjadi lebih baik, alih-alih bisa jadi malah semakin buruk.
Ia menyoroti penampilan AC Milan selama fase grup Liga Champions kemarin.
Memang benar menurut statistik AC Milan minim mencetak gol. Rafael Leao dkk hanya bisa mencetak 5 gol saja.
Namun di balik itu, AC Milan sebenarnya banyak menciptakan peluang. Ada total 136 tembakan ke gawang, 95 di antaranya tepat sasaran.
Ini menandakan adanya penyelesaian akhir yang buruk dari para pemain. Hal ini mengindikasikan adanya faktor kelelahan dari para pemain yang menyebabkan peluang mencetak gol terlewatklan.
Campanale pun mengatakan, ketika kelelahan melanda pemain, itu adalah tanggung jawab seorang pelatih kebugaran.
"Saya yakin hal ini juga dapat ditelusuri kembali ke kebugaran pelatih, karena ketika pemain berada di depan gawang dan kurang tajam dalam mencetak gol, hal itu sering kali disebabkan oleh kelelahan," ujarnya.

Baca juga: 3 Transfer Potensial AC Milan Rezim Antonio Conte, Interisti Siap-siap Panas Kalungan Kulkas
Alih-alih memecat Pioli, menurutnya AC Milan lebih baik merombak total pelatih kebugaran dan staf medis.
Ia juga menyoroti peran Milan Lab yang banyak dibanggakan dan dimaksudkan untuk menggunakan teknologi untuk memprediksi dan mencegah ketegangan.
Menurutnya, hal itu belum menunjukkan fungsinya dengan baik selama bertahun-tahun, bahkan jauh sebelum Pioli dan stafnya datang.
Campanale pun menyarankan AC Milan memburu mantan pelatih kebugaran Inter Milan, yang kini bekerja di Real Madrid, yakni Antonio Pintus.
"Dia akan menyelesaikan banyak masalah Milan dan membiarkan Pioli fokus hanya untuk membuat timnya memainkan sepakbola yang bagus."
"Berikan Pintus kekuasaan penuh untuk memperbaiki pusat medis Milan dan menyelesaikan masalah ini untuk semua pelatih di masa depan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Pintus jadi pelatih fisik Real Madrid sejak tahun 2021 atas permintaan dari pelatih Carlo Ancelotti.
Sebelumnya, Pintus juga pernah menempati posisi itu di tahun 2016-2019, kemudian hijrah ke Inter Milan.
Di Inter selama tiga tahun, ia mengantarkan tim menjadi juara Serie A, mampu mengeluarkan kemampuan fisik para pemainnya termasuk Lukaku.
Pintus sudah jadi pelatih fisik sejak tahun 1986 alias sejak usia 24 tahun. Beberapa klub yang pernah ditanganinya seperti Juventus, Chelsea, Udinese, Monaco, West Ham. Marseille, Palermo, Sunderland, Inter Milan, dan Real Madrid.

Baca juga: Tak Main Iming-iming Uang, AC Milan Menjual Romantisme Masa Lalu untuk Goda De Zerbi
Calon Pelatih Pengganti, Kemunduran Permainan AC Milan
Selain itu, Campanale juga menilai deretan calon pelatih pengganti saat ini masih tidak lebih baik dari Pioli.
Ada kabar Ignazio Abate yang menangani tim Primavera berpeluang untuk promosi ke tim utama.
Tapi ada perdebatan mengenai hal ini karena ia dinilai kurang pengalaman jika harus melatih tim senior.
Malahan ia kemungkinan hanya akan mengambil peran di balik layar, dan jabatan pelatih utama akan diserahan oleh Ibrahimovic.
Tapi tak cukup sampai disitu. Andaikata Ibra-lah sosok yang dibutuhkan Milan, ia sebenarnya bisa masuk dalam tim dalam peran barunya sebagai penasihat senior, tanpa memecat Pioli juga.
Baca juga: AC Milan Ketok Palu Tanggal Pemecatan Stefano Pioli, Ignazio Abate Ditunjuk Jadi Deputi
Milan juga berusaha mendatangkan ahli taktik asing. Beberapa nama yang muncul di media antara lain Graham Potter mantan Chelsea, mantan bos Leeds United Jesse Marsch, dan Oliver Glasner dari Eintracht Frankfurt.
Untuk pelatih dari Italia, nama Antonio Conte adalah yang paling santer dikaitkan.
Terlepas dari kenyataan bahwa ia pernah menangani rival terbesar mereka, Inter dan sebelum itu Juventus, namun gaya sepak bolanya sangat membosankan, negatif, bertahan dan melawan, itu adalah kebalikan dari apa yang secara tradisional diwakili oleh Milan.
Dua tahun lalu, Pioli memenangkan gelar dengan sepak bola yang indah dan mengalir dan ini akan terasa seperti sebuah langkah mundur yang besar.
Sementara untuk nama pelatih asing, tidak ada jaminan karena tentu mereka juga perlu beradaptasi dengan sepakbola Italia.
(Tribunnews.com/Tio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.