Selasa, 30 September 2025

Timnas Indonesia

Generasi Emas Thailand Usang, Momentum Shin Tae-yong Buka Keran Prestasi Timnas Indonesia

Kondisi generasi emas Thailand yang mulai usang sepatutnya perlu dimanfaatkan Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia berjaya.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
AFP/ROSLAN RAHMAN
Pemain Indonesia Rachmat Irianto (kiri) berebut bola dengan pemain Thailand Chanathip Songkrasin pada pertandingan leg kedua final sepak bola Piala Suzuki AFF 2020 antara Thailand dan Indonesia di Stadion Nasional Singapura pada 1 Januari 2022. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Kondisi generasi emas Thailand yang mulai usang sepatutnya perlu dimanfaatkan Shin Tae-yong untuk membawa Timnas Indonesia berjaya.

Tercatat ada beberapa pemain andalan Thailand yang kini sudah memasuki usia yang kurang produktif.

Nama pemain semacam Theerathon Bunmathan, Chanathip Songkrasin, Sarach Yooyen hingga Adisak Kraisorn yang menjadi bagian generasi emas sudah berkepala tiga.

Bahkan, Teerasil Dangda yang belum tergantikan posisinya sebagai bomber utama Thailand sudah menginjak usia 35 tahun.

Jika melihat nama-nama diatas, tak bisa dipungkiri bahwa merekalah yang membawa Thailand berjaya.

Baca juga: Waspadalah Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Cuma Kelinci Percobaan Irak Menuju Piala Asia 2023

Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, beberapa nama diatas menjadi kunci kejayaan Thailand merebut berbagai prestasi.

Misalnya, Thailand sukses menjadi negara yang mampu back to back menjuarai Piala AFF dalam dua edisi beruntun.

Momen itu terjadi tepatnya saat Thailand menjuarai Piala AFF edisi 2014 dan 2016.

Prestasi bagus lainnya ditorehkan saat generasi emas Chanathip Songkrasin memenangkan medali emas sepak bola dalam tiga edisi beruntun.

Kegemilangan itu terjadi tepatnya saat Thailand merajai sepak bola SEA Games pada tahun 2013, 2015 dan 2017.

Prestasi mentereng lainnya tercipta saat Thailand mampu tembus sampai babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 lalu.

Kenaikan signifikan ranking FIFA yang didapatkan Thailand juga menjadi buah manis dari kehadiran generasi emas Thailand pada periode tersebut.

Pesepak bola Timnas Thailand merayakan gol yang dicetak ke gawang Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (29/12/2022). Dalam pertandingan tersebut Timnas Indonesia ditahan imbang oleh Thailand dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pesepak bola Timnas Thailand merayakan gol yang dicetak ke gawang Timnas Indonesia dalam pertandingan Grup A Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (29/12/2022). Dalam pertandingan tersebut Timnas Indonesia ditahan imbang oleh Thailand dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Hanya saja kini para pemain andalan Thailand yang menjadi tulang punggung timnas mulai menuai usianya.

Sebagaimana misal Theerathon yang menjadi kunci utama keberhasilan Thailand menjuarai Piala AFF 2022 lalu.

Pemain yang berposisi utama sebagai fullback kiri itu menjadi sosok pilar tak tergantikan di skuad Thailand.

Penggawa Buriram United itu terhitung telah mengecap total 83 caps pertandingan bersama tim Gajah Perang.

Pada tahun ini, Theerathon tercatat sudah berusia 33 tahun dan butuh diregenerasi oleh Thailand.

Begitu pula dengan Chanathip yang pernah menggemarkan sepak bola Asia Tenggara lantaran menjadi rekrutan mahal tim Jepang, Kawasaki Fronthale.

Pemain Timnas Thailand Chanathip Songkrasin (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Indonesia Alfeandra Dewangga Santosa saat pertandingan leg pertama final sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas Indonesia dan Timnas Thailand di Stadion Nasional Singapura, Rabu (29/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP)
Pemain Timnas Thailand Chanathip Songkrasin (kiri) berebut bola dengan pemain Timnas Indonesia Alfeandra Dewangga Santosa saat pertandingan leg pertama final sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Timnas Indonesia dan Timnas Thailand di Stadion Nasional Singapura, Rabu (29/12/2021). (Roslan RAHMAN/AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Kini, usia Chanathip juga sudah memasuki 30 tahun dan tampak mulai memberikan tempatnya ke pemain muda Thailand lainnya.

Nama pemain lain seperti Sarach Yooyen (31), Adisak Kraisorn (32) dan Kawin Thamsatchanan (33) juga sudah usang.

Berkaca dari situasi tersebut, usangnya generasi emas Timnas Thailand jelas perlu dimanfaatkan tim lainnya termasuk Timnas Indonesia.

Momentum Shin Tae-yong Buka Keran Prestasi Timnas Indonesia

Di tengah usangnya skuad generasi emas Timnas Thailand, hal itu jelas menguntungkan bagi Timnas Indonesia.

Timnas Indonesia yang dilatih Shin Tae-yong perlu menjadikan momen ini sebagai pijakan untuk membuka keran prestasinya.

Seperti diketahui, Thailand kerapkali menjadi batu sandungan Timnas Indonesia meraih prestasi di berbagai turnamen.

Salah satunya saat momen Shin Tae-yong melakoni Piala AFF perdana bersama Timnas Indonesia.

Pemain Thailand Chanathip Songkrasin (kedua dari kiri) diberi selamat oleh rekan setimnya setelah mencetak gol pada pertandingan leg pertama final sepak bola Piala Suzuki AFF 2020 antara Indonesia dan Thailand di Stadion Nasional Singapura pada 29 Desember 2021.
Pemain Thailand Chanathip Songkrasin (kedua dari kiri) diberi selamat oleh rekan setimnya setelah mencetak gol pada pertandingan leg pertama final sepak bola Piala Suzuki AFF 2020 antara Indonesia dan Thailand di Stadion Nasional Singapura pada 29 Desember 2021. (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Pada ajang Piala AFF 2021, Shin Tae-yong hanya tinggal selangkah lagi membawa Garuda meraih gelar juara pertamanya.

Hanya saja asa itu melayang setelah Timnas Indonesia dipecundangi Thailand di partai final.

Pada edisi-edisi sebelumnya, Timnas Indonesia kerapkali dihancurkan Thailand ketika sudah berada di final Piala AFF.

Termasuk pada edisi tahun 2000, 2002, dan 2016 dimana Thailand selalu mengungguli Garuda di final.

Kini, Timnas Indonesia perlu memanfaatkan kondisi usangnya skuad Thailand untuk bisa berbicara lebih banyak.

Ditambah, Vietnam yang menjadi lawan berat Timnas Indonesia juga tengah dalam masa transisi.

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sempat tertunduk dan menutupi wajahnya saat menghadiri sesi jumpa pers setelah laga Turnamen Mini Internasional di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023) malam.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, sempat tertunduk dan menutupi wajahnya saat menghadiri sesi jumpa pers setelah laga Turnamen Mini Internasional di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023) malam. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Peluang Timnas Indonesia untuk membuka keran prestasinya bersama Shin Tae-yong pun terbuka lebar.

Apalagi skuad dan mentalitas yang dimiliki Timnas Indonesia era Shin Tae-yong kini jauh lebih baik.

Jika mampu memanfaatkan kekuatan yang ada bukan hal mustahil bagi Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia merajai kawasan Asia Tenggara nantinya.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan