Liga Champions
Aneka Umpatan untuk MU dari Para Legendanya: Setan Merah Bak Sekumpulan Bocah SD yang Main Bola
Legenda Manchester United Rio Ferdinand dan Paul Scholes, mencaci mantan klubnya setelah kalah dari Galatasaray di Liga Champions.
Panjaga gawang yang dimaksud Paul Scholes tak lain adalah Andre Onana.
Mantan kiper Inter Milan ini memang membuat blunder di mana sepakannya berhasil dipotong Mauro Icardi. Imbasnya, Casemiro mau tak mau harus melakukan pelanggaran di dalam kotak penalti.
Selain kebobolan, Manchester United juga harus menerima kenyataan Casemiro absen dalam dua laga karena memperoleh kartu merah langsung pada pertandingan tersebut.
Terlepas dari itu, berikut ragam sorotan kekalahan MU atas Galatasaray yang dirangkum redaksi Tribunnews dari berbagai sumber.
1. Kemenangan Pertama Galatasaray di Inggris
Galatasaray merupakan salah satu klub kuat di Eropa. Meski belum pernah menjuarai Liga Champions, setidaknya mereka sudah merasakan manisnya gelar Piala UEFA atau sekarang Liga Eropa.
Namun ada catatan menarik yang membuat klub asal Turki, semula diprediksi tak akan meraih hasil manis ketika menantang MU.
Setiap kali bermain di Inggris, Galatasaray sekalipun tak pernah meraih kemenangan. Oleh karena itu, menundukkan Setan Merah di Old Trafford merupakan kemenangan perdana mereka di Britania Raya.
Dilansir ESPNFC, hasil ini merupakan sejarah tak hanya untuk Galatasaray, namun juga Turki, bahwa penguasa liga mereka untuk kali pertama meraih hasil positif di tanah Britania. Dan hebatnya lagi menundukkan MU.
2. Rasmus Hojlund Ikuti Jejak Erling Haaland
Hojlund membuktikan dirinya tampil ciamik saat MU menelan kekalahan kandang.
Penyerang asal Denmark ini membukukan gol pada menit ke-17 dan 67. Namun itu tidak cukup untuk menghindarkan skuad arahan Erik Ten Hag dari kekalahan.
Hanya saja ukiran brace mantan bomber Atalanta ini meninggalkan kesan tersendiri.
Dilansir GOAL International, Hojlund menjadi pemain termuda kedua yang mencetak gol dalam dua penampilan pertamanya di Liga Champions sejak Haaland pada 2019 (19 tahun, 73 hari).
Rasmus Hojlund menorehkan rekor tersebut saat berusia 20 tahun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.