Timnas Indonesia
Curhat Asnawi Mangkualam Main di Liga Korea Selatan: Gaji Lebih Kecil, Sulit Cari Makanan Halal
Pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam menceritakan sulitnya berkarier di Liga Korea Selatan. Dapat gaji kecil dan sulit cari makanan halal.
TRIBUNNEWS.COM - Pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam menceritakan sulitnya berkarier di Liga Korea Selatan.
Pasalnya, mantan pemain PSM Makassar itu mengaku mebndapat gaji lebih kecil dari pada saat bermain di Indonesia.
Selain itu, Asnawi Mangkualam juga mengaku kesulitan untuk mencari makanan halal selama di Korea.
Seperti diketahui, Asnawi Mangkualam telah menjalani tahun ketiga berkarier di Negeri Gingseng.

Baca juga: Sahabat Benarkan Fuji dan Asnawi Pacaran, Kesal Video Jalan Bareng Tersebar: Jangan Kalian Ganggu
Setelah empat musim membela klub kelahirannya, PSM Makassar, Asnawi Mangkualam memutuskan berkarier ke luar negeri.
Asnawi mengawali peruntungannya di Korena dengan dua musim membela Ansan Greeners pada tahun 2021 dan 2022.
Kemudian, Asnawi Mangkualam memilih untuk pindah ke Jeonnam Dragons pada awal tahun ini.
Namun siapa sangka dibalik perjalanan karier Asnawi Mangkualam bermain di korea Selatan itu ternyata terdapat banyak kisah yang menarik untuk disimak.
Hal itu diungkapkan oleh Asnawi Mangkualam saat menjadi bintang tamu dalam podcast YouTube Sport77 Official, yang tayang pada Kamis (14/9/2023).
Asnawi Mangkualam bercerita bahwa ia sempat tak direstui orang tua karena pendapatannya yang menurun drastis.
Asnawi secara blak-blakan mengaku bahwa gajinya di Korea Selatan tak sebesar jika ia bermain di Indonesia.
Meskipun begitu, Asnawi Mangkualam tidak menyebutkan secara detail besaran nominal gaji yang ia terima di Korea Setalan.
"Kalau di sini (Indonesia) kisarannya dapat 100, di sana (Korea Selatan) cuma dapet 30/20," ucak Asnawi Mangkualam.
Lebih lanjut, Asnawi Mangkualam mengatakan sempat berdebat dengan orang tuanya saat memutuskan karier di Korea Selatan.
"Keluarga justru nggak setuju aku ke sana (Korea), apalagi kan gajinya kecil," kata Asnawi.
"Ya sempat berdebat juga sama orang tua, tapi aku kasih penjelasan, akhirnya mereka mulai paham dan sampai saat ini terus mensuport," cerita Asnawi.
Meski mendapat gaji yang lebih kecil, Asnawi Mangkualam tak pikir panjang saat menerima tawaran bermain di luar negeri.
Pasalnya, Asnawi mengaku sulit bagi pemain Indonesia untuk mendapat kesempatan bermain di luar negeri.
Sehingga, ketika ada tawaran datang ia tak menyia-nyiakannya.
"Aku dapat tawaran, kenapa nggak? Soalnya memang cita-cita dari kecil mau main di luar," beber Asnawi.
"Memang, saya telat dapat kesempatan. Itu langsung saya ambil aja. Nggak ada mikir-mikir soal gaji," ucapnya.

Selain soal Gaji, Asnawi Mangkualam juga bercerita soal sulitnya mencari makanan halal di Korea Selatan.
Hal itu menjadi masalah tersulitnya saat memutuskan hijrah ke Negeri Gingseng.
"Paling sulit adalah soal makanan. Di Korea kan banyak yang non-halal. Jadi susah buat cari makanan," kata Asnawi.
Selain makanan, Asnawi juga menyebut faktor bahasa sebagai hal yang membuatnya harus beradaptasi lagi.
Namun, saat ini, ia mengaku sudah sedikit belajar Bahasa Korea, agar tak kesulitan berkomunikasi.
"Untuk bahasa, saya belajar juga, tapi cuma untuk bahasa di sepak bola saja. Yang umum-umum belum. Paling cuma (belajar bahasa) kalau mau ke restoran, yang simpel-simpel aja," tuturnya.

Kemudian, Asnawi juga menyinggung soal adaptasi bermain di Korea Selatan.
Menurutnya, sepak bola Korea Selatan lebih mengandalkan fisik saat bermain.
"Lumayan susah. Di sana, tekanan tinggi. Kita harus banyak lari. Kekuatan fisik diutamakan. Sebelum datang ke sana, kondisi tubuh belum siap," kata Asnawi.
"(Dibandingkan Indonesia) Fisiknya sangat berbeda. Di Indonesia, menit 70 ke atas pemain sudah banyak yang jalan. Sementara di sana, menit 70 ke atas intensitas permainan kian tinggi," pungkas.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.