Jay Idzes Cocok Jadi Penerus Marc Klok & Jordi Amat di Timnas Indonesia

TRIBUNNEWS.COM - Satu calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang diumumkan PSSI baru-baru ini adalah Jay Idzes.

Pemain muda yang bermain di kasta kedua Liga Italia (Serie B) dengan klub Venezia sejak Juli 2023. Bagi Jay Idzes, Italia adalah negaranya para bek.

Ya, Jay Idzes merupakan pemain bertahan. Biasa berperan sebagai bek tengah dalam tiga musim terakhir khususnya.

Namun jika ditarik lebih panjang sejak musim 2017/2018 bersama Eindhoven U19, pemain berpostur 1.90 meter itu bisa bermain sebagai gelandang bertahan, gelandang tengah, dan bek sayap.

Keserbagunaan atau yang kini kerap disebut dengan versatile dalam sepak bola, jasa Jay Idzes bakal sangat berguna untuk Timnas Indonesia.

Mengingat dua agenda besar yang menjadi ajang yang dinanti, mimpi untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia agar berbicara di level Asia dan dunia. Yakni kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Piala Asia 2024 di Qatar pada Januari mendatang.

Baca juga: Jay Idzes Bisa Solidkan Bek Timnas Indonesia, Jadi Trio Bareng Elkan Baggot & Jordi Amat

Jay Idzes sangat layak menjadi penerus atau rekan duet Jordi Amat dan Elkan Baggott dalam formasi 3-5-2 Shin Tae-yong.

Atau bisa bermain di lini tengah menggantikan Marc Klok dengan formasi yang sama, ataupun dengan skema 4-4-2 attacking.

Shin Tae-yong punya karakter bermain dengan build-up, penguasaan bola, serta long pass.

Jay Idzes cocok dimainkan sebagai bek tengah ataupun gelandang melihat cara dia membangun serangan melalui umpan-umpan pendek.

Catatan progressive passes mencapai 62 persen menurut catatan FbRef.

Umpan pendek Jay Idzes sebagai bek tengah berada di kisaran 78 persen rata-rata dari sample yang diakumulasikan satu tahun terakhir.

Sementara jika dimainkan sebagai gelandang, pass medium Jay bisa mencapai 80 persen dengan akurasi 90 persen per 2x45 menit waktu pertandingan.

Dari segi bertahan sebagai pemain di lini tengah, dia juga memiliki angka yang cukup baik untuk hal blok permainan lawan, intersep, hingga clearence.

Begitu juga saat melihat angka statistik sentuhan di area penalti untuk recovery, sentuhan di lini tengah, hingga angka dia memenangkan area jangkauannya.