Liga Inggris
Beda Nasib dengan Haaland & Bellingham, Jadon Sancho Tersandera di Manchester United
Nasib berbeda kini dijalani Erling Haaland, Jude Bellingham dan Jadon Sancho sejak hengkang dari Borussia Dortmund pada setiap jendela musim panas.
TRIBUNNEWS.COM - Erling Haaland, Jude Bellingham dan Jadon Sancho tercatat pernah menjadi trio andalan Borussia Dortmund tepatnya pada musim 2020/2021.
Ketiganya bahu membahu untuk membantu Borussia Dortmund meraih prestasi terbaiknya pada musim tersebut.
Statistik gemilang pun ditorehkan Sancho, Haaland hingga Bellingham ketika masih bermain bersama di Borussia Dortmund.
Baca juga: Gegara Statistik Ini, Manchester United Mendadak Jadi Klub Medioker di Liga Inggris
Sebagaimana misal Sancho yang mampu mencetak 16 gol dan 20 assist dari 38 laga di semua kompetisi pada musim tersebut.
Sementara, Haaland yang baru bergabung dari RB Salzburg juga mencatatkan statistik tak kalah mentereng.

Pemain berkebangsaan Norwegia itu sukses mengukir 41 gol dan 12 assist pada musim tersebut.
Hebatnya, Haaland berkontribusi dalam 53 gol dari 41 laga pada musim penuh perdananya di Borussia Dortmund.
Lalu, Bellingham yang kala itu masih belum genap 18 tahun juga menjadi andalan di lini tengah.
Eks pemain Birmingham itu mampu mencetak 4 gol dan 4 assist dari 46 laga bersama Borussia Dortmund.
Melihat statistik tersebut, ketiga pemain di atas benar-benar jadi tulang punggung Borussia Dortmund.

Hanya saja memang kebersamaan ketiganya mulai luntur setelah satu persatu hengkang dari Signal Iduna Park.
Diawali oleh Jadon Sancho yang pergi ke Manchester United pada bursa musim panas tahun 2021.
Lalu diikuti oleh Haaland yang pindah setahun berselang ke Manchester City.
Teranyar, kepindahan Sancho dan Haaland diikuti Bellingham yang memilih bergabung dengan Real Madrid di Spanyol.
Menariknya, performa satu dari tiga pemain tersebut malah diluar ekspetasi.
Ialah Sancho yang malah tampil angin-anginan sejak pindah ke Manchester United.
Inkonsistensi, permasalahan cedera dan kepercayaan diri benar-benar menjadi masalah klasik bagi Sancho di klub tersebut.
Statistik Sancho bersama Manchester United pun berbanding terbalik saat masih di Borussia Dortmund.
Dari 82 laga bersama Manchester United, Sancho hanya mencetak 12 gol dan 6 assist.
Sancho tampak kesulitan mengulangi performa terbaiknya saat bermain di Borussia Dortmund, ketika berseragam Setan Merah.
Kini, Sancho semakin terpinggirkan di skuad Manchester United yang diasuh Erik Ten Hag.
Terbaru, perang kata-kata terjadi saat Sancho menanggapi pernyataan Ten Hag setelah laga melawan Arsenal.
Ten Hag menyebut bahwa Sancho terpaksa tidak ia bawa dalam laga melawan Arsenal karena suatu hal.

"Jadon, berdasarkan penampilannya dalam latihan kami tidak memilih dia," kata Ten Hag seperti dikutip dari BBC Sports.
"Anda harus mencapai level tertentu setiap hari di Manchester United dan kami bisa membuat pilihan di lini depan,"
"Jadi untuk pertandingan melawan Arsenal ini dia tidak dipilih," ujarnya.
Tak berselang lama, Sancho pun angkat bicara sekaligus mencoba menangkal apa yang disampaikan Ten Hag.

Sancho menyebut dirinya selalu mencoba bekerja keras agar bisa memberikan performa terbaik di Manchester United.
"Tolong jangan percaya semua yang Anda baca! Saya tidak akan membiarkan orang mengatakan hal-hal yang sepenuhnya tidak benar, tulis Sancho melalui akun twitter pribadinya.
"Saya telah melakukan latihan dengan sangat baik minggu ini,"
"Saya yakin ada alasan lain mengenai masalah ini yang tidak akan saya bahas, saya sudah lama menjadi kambing hitam dan itu tidak adil!" beber dia.
"Yang ingin saya lakukan hanyalah bermain sepak bola dengan senyuman di wajah saya dan berkontribusi pada tim saya."
“Saya menghormati semua keputusan yang dibuat oleh staf pelatih, saya bermain dengan pemain-pemain fantastis dan saya bersyukur melakukannya, yang saya tahu setiap minggunya adalah sebuah tantangan."
"Saya akan terus memperjuangkan lencana ini, apa pun yang terjadi!" tukas Jadon Sancho.
Perang kata-kata yang antar kedua belah pihak pun jelas membuat posisi Sancho makin terpojok.
Dikala perjuangannya untuk mengembalikan performa terbaiknya, Sancho malah bersitegang dengan pelatihnya sendiri.
Sancho rawan makin disingkirkan dari skuad Manchester United jika Ten Hag murka dengan perilakunya.

Alhasil, usaha Sancho akan berakhir sia-sia jika dirinya tidak mendapatkan kesempatan bermain yang cukup musim ini di Manchester United.
Situasi itu jelas berbeda dengan Haaland dan Bellingham yang tengah menikmati performa terbaiknya bersama klubnya masing-masing.
Haaland mampu tampil seperti monster yang siap membobol siapapun gawang lawan Manchester City.
Begitulah dengan Bellingham yang tidak berhenti mencetak gol di Real Madrid.
Kondisi Haaland dan Bellingham jelas membuat Sancho bisa iri lantaran hanya dirinya yang masih kesulitan menampilkan performa apiknya.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.