Liga 1
PSIS Semarang Puji Terobosan PSSI di Liga 1 2023-2024: Layaknya Liga Inggris
PSIS Semarang memuji Terobosan Liga 1 Ala Erick Thohir, mulai dari VAR, Pelatihan Wasit hingga Stadion Jadi Target Pembenahan
PSIS Semarang Puji Terobosan PSSI di Liga 1 2023-2024: Layaknya Liga Inggris
TRIBUNNEWS.COM - CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengapresiasi terobosan baru yang dilakukan PSSI di era Erick Thohir untuk meningkatkan kualitas Liga 1 2023-2024 yang dinilai tidak kalah keren dari pentas Liga Inggris.
Yoyok menyinggung soal berbagai melakukan terobosan yang dilakukan PSSI bersama pihak terkait untuk Liga 1 musim 2023/2024.
“Jadi, tentu saja mengapresiasi gebrakan-gebrakan PSSI era Pak Erick Thohir ini, cukup baik gebrakannya,” kata Yoyok kepada wartawan, Jumat (16/6).
Baca juga: Daftar Trobosan Liga 1 Ala Erick Thohir: VAR, Pelatihan Wasit hingga Stadion Jadi Target Pembenahan
“Gebrakan PSSI itu luar biasa, memang banyak sekali. Jadi ini bagus sekali di samping kita meningkatkan kualitas, tapi juga klub dibantu dalam hal pembiayaan atau pembelian LED-nya itu bagus, jadi itu memberi kebijakan sekaligus memberikan solusi,” tambahnya.
Anggota Komisi X DPR RI itu juga mendukung penuh kebijakan PSSI terkait penggunaan VAR di semua stadion yang digunakan oleh klub yang berkompetisi di Liga 1 Indonesia yang rencananya akan dimulai pada Februari 2024.
Meski mahal, Yoyok pastikan bahwa penggunaan VAR di Liga Indonesia adalah aset berharga buat PSSI, karena lewat VAR kualitas sepak bola Indonesia akan maju dan target-target PSSI akan tercapai.
“Terus habis itu juga dalam liga 1 rencana bulan Februari kita akan mendatangkan VAR, bagus banget kalau memang VAR bisa diterapkan di Liga Indonesia akan dipasang di 18 stadion luar biasa, itu investasi sangat besar pasti dari PSSI dalam hal ini dengan FIFA, karena saya dengar harganya VAR itu milyaran,” ungkapnya.

“Itu bagus sekali sehingga nanti akan meningkatkan kualitas dan juga meningkatkan value dari Liga 1 itu sendiri, termasuk klub-klub di dalamnya bagus banget,” jelasnya.
Yoyok juga mendukung penggunaan format reguler series dan championship dalam Liga 1 yang dinilai sangat tepat, karena akan membuat kompetisi lebih menjual dan seru. Pasalnya, empat klub teratas harus bersaing ketat untuk menjadi juara dan juga bersaing untuk mendapatkan tiket Liga Champion Asia.
“Itu bagus, artinya setelah series pertama akan diambil 4, selanjutnya dengan 4 ini nanti akan dipertandingkan lagi ada semifinal, ada final, ada perebutan juara ketiga. Nah tentu akan lebih membuat kompetisi ini lebih menjual, lebih seru. Bayangkan misalkan nanti di final PSIS bertemu dengan Persebaya kan terulang lagi tuh, GBK aja nggak cukup tuh,” akuinya.
“Kalau dari Komisi X, kami pasti berharap PSSI ini mampu konsisten untuk memberikan kebijakan dengan baik, jangan sampai di tengah jalan nanti berubah kebijakannya, jangan sampai di tengah jalan yang sudah baik ditinggalkan karena ide itu semua orang bisa, tetapi yang sulit adalah mempertahankan konsistensi,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan sejumlah elemen terkait menyiapkan banyak terobosan untuk pentas Liga 1 2023-2024.
Erick mengharapkan berbagai perubahan bisa mengangkat kualitas kompetisi sepak bola di Indonesia.
“Saya berharap keseriusan ini bisa sama-sama dibangun untuk menggapai mimpi yang lebih tinggi,” kata Erick.
Mantan bos Inter Milan itu menyebut setidaknya ada enam terobosan yang dilakukan PSSI untuk membuat Liga 1 selevel dengan pentas Liga Inggris.
Pertama, Liga 1 menonjol dari aspek bisnis. Erick Thohir melalui PSSI ingin mengembangkan Liga 1 yang menonjol dari aspek bisnis. Dia mengambil contoh sistem Jepang dan Jerman yang bisa diadopsi sepak bola Indonesia.
Menteri BUMN itu menilai aspek bisnis menjadi dasar penting agar kualitas klub dan liganya mengalami kemajuan.
“Memang kualitas bola sebuah negara akan maju ketika ada darah komersialisasi itu sendiri. Kemarin benchmarking dengan Jepang, itu secara PSSI pendapatannya hampir 200 juta USD,” ujarnya.
Kedua, LED E-Board. Erick Thohir berencana semua klub Liga 1 akan memiliki LED E-Board atau papak iklan elektrik, yang biasa digunakan di pinggir lapangan stadion untuk sponsor.
“Ini pertama kali seluruh klub punya LED. Ya kayak di TV setiap klub itu nyala. Gak kalah keren sama Liga Inggris,” kata Erick.
Terobosan ketiga dan keempat yang dilakukan PSSI adalah menyiapkan teknologi VAR untuk diadopsi di Liga 1 2023-2024. Implementasinya pun sejalan dengan renovasi yang sudah dianggarkan pemerintah.
"VAR yang dimulai pada Februari 2024, dan juga adanya renovasi 22 stadion dengan dana Rp. 1,9 triliun yang akan ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi," ujar Erick.
Kelima, peningkatan kualitas wasit. PSSI diketahui sudah melakukan evaluasi terhadap kinerja wasit untuk Liga 1 2023-2024. PSSI pun mengadakan pelatihan yang disupervisi oleh wasit dari Jepang.
Kemudian terobosan terakhir yang dilakukan PSSI adalah Liga 1 musim depan mengusung format dua periode, yaitu reguler series dan championship series yang digelar pada 1 Juli 2023 sampai 26 Mei 2024.
Reguler series akan diselenggarakan pada 1 Juli 2023 sampai 28 April 2024, yang diikuti 18 klub dengan sistem home-away. Kemudian empat klub teratas akan melaju ke babak championship series. Formatnya juga kandang-tandang.
Untuk fase ini bakal dimulai pada 4-26 Mei 2024. Tiga tim teratas di babak championship series akan mendapatkan tiket berlaga di kompetisi antarklub Asia musim depan. (*)
Liga 1
Borneo FC vs Persija: Mauricio Souza Benahi 2 Kekurangan Macan Kemayoran Saat Keok dari PSM Makassar |
---|
Jelang Hadapi Persija, Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares Curhat Gaji 5 Bulan Belum Dibayar |
---|
Pelatih Persija: Pantang Remehkan PSM Makassar Meski Lagi Jadi Juru Kunci Klasemen |
---|
PSM Makassar Vs Persija Jakarta: Mauricio Isyaratkan Mainkan Gustavo Almeida |
---|
Bhayangkara Lampung FC Ukir Clean Sheet Taklukkan Persik Kediri, Paul Munster: Kami Bangkit! |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.