Pemain U-23 Minim Menit Bermain di Klub, Pelatih Persija Berharap Piala Indonesia Segera Digulirkan

Pemain U-23 Minim Menit Bermain di Klub, Pelatih Persija Berharap Piala Indonesia Segera Digulirkan
 
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas U-23, Gerald Vanenburg sebelumnya mengkritisi minimnya menit bermain para pemainnya di klub-klub

Hal itu ia katakana usai Garuda Muda ditahan imbang tanpa gol oleh Laos dalam pertandingan pertama Kualifikasi Piala Asia U-23 di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.

Baca juga: Kondisi Gustavo Almeida Membaik, Lini Serang Persija Makin Komplet

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza pun turut menanggapi persoalan tersebut.

Menurut Mauricio apabila minimnya menit bermain bagi pemain U-23 menjadi kendala bagi Timnas U-23 Indonesia, maka ia pun mengusulkan agar para pemain muda U-23 punya kompetisinya sendiri sehingga para pemain akan banyak menit bermain.

Seperti diketahui, di Super League 2025/2026 ada syarat satu pemain U-23 diwajibkan bermain minimal selama 45 menit.

“Jika dia berpikir mereka kurang memiliki menit bermain, kita harus mulai menciptakan kompetisi U-23.Jika ada kompetisi U-23, maka mereka akan bermain lebih lama,” ujar Mauricio Souza seusai memimpin latihan di Persija Training Ground, Bojongsari, Depok, Kamis (4/9/2025).

Hal lainnya untuk memberikan kesempatan pemain U-23 banyak menit bermain, yakni harus ada kompetisi lain selain Super League.

Salah satunya seperti Copa atau Piala Indonesia yang memang sebelumnya pernah bergulir.

Hadirnya kompetisi Piala Indonesia tentunya membuat klub-klub akan memaksimalkan para pemainnya dan membagi dua fokus antara Piala Indoensia dan Super League.

Seperti halnya di Brasil yang mana klub-klub tak hanya mengikuti kompetisi utamanya tapi juga ada turnamen atau kompetisi lain selama satu musim.

“Saya pikir kompetisi Indonesia membutuhkan Piala Indonesia seperti di Brasil sehingga pemain U-23 bisa bermain di kompetisi tersebut, karena ada dua kompetisi,” ujar Mauricio.

“Tapi saya mengerti pelatih tim nasional. Dia punya masalah dan itu nyata. Saya mendukungnya,” pungkasnya.