Liga Inggris
Dianggap Jadi Klub Paling Boros, Bos Manchester City Justru Singgung Manchester United dan Arsenal
Bos Manchester City, Ferran Soriano, tak terima ketika timnya dianggap menjadi sukses karena semata-mata memiliki kemampuan finansial yang kuat.
TRIBUNNEWS.COM - Bos Manchester City, Ferran Soriano, tak terima ketika timnya dianggap menjadi sukses karena semata-mata memiliki kemampuan finansial yang kuat.
Ferran Sorriano kemudian justru menyinggung pengeluaran Manchester United, Arsenal, dan Chelsea.
Seperti yang diketahui, kini Manchester City sedang di ambang kejayaan untuk meraih treble musim ini.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: Penentuan Manchester City Juara, Upaya Arsenal Jaga Harga Diri
Tim asuhan Pep Guardiola menjadi pemuncak klasemen Liga Inggris.
The Citizens hanya butuh satu kemenangan lagi,--yaitu saat melawan Chelsea--untuk mengamankan trofi.
Sementara pada leg kedua semifinal Liga Champions, Manchester City tampil trengginas menggilas Real Madrid dengan skor telak 4-0.
Hasilnya, Erling Haaland dkk melaju ke final dengan menang agregat 5-1 atas Real Madrid.
Lalu, di Piala FA mereka akan bertanding melawan Manchester United pada partai final.

Tentunya, jika berhasil meraih ketiga piala itu, musim ini akan menjadi musim terbaik Pep Guardiola sejak menangani The Citizens pada 2016 silam.
"Dengar, Anda hanya perlu melihat investasi pemain di Inggris dalam satu tahun terakhir, tiga tahun, lima tahun… kami tidak pernah menjadi klub yang paling banyak membelanjakan uang untuk pemain,” kata Ferran Soriano kepada Movistar dikutip dari Manchester World.
"Ada banyak klub lain yang menginvestasikan lebih banyak uang daripada kami--Chelsea, Manchester United, Arsenal."
"Mengatakan bahwa kami telah menghabiskan banyak uang dan kami menang karena itu tidaklah benar," ungkapnya.
Sementara itu, Ferran menegaskan bahwa timnya bekerja setiap hari guna meraih keberhasilan di Liga Inggris.
Tetapi di Liga Champions, itu adalah persoalan lain.
Meraih trofi Si Kuping Besar akan menjadi simbol yang hebat dalam perjalanan mereka.
"Liga Champions sedikit simbolis," jelas Ferran.

"Kami bekerja setiap hari untuk Liga Inggris, ini adalah turnamen yang sangat sulit untuk dimenangkan."
"Jika kami melakukannya tahun ini, itu akan menjadi yang ketiga berturut-turut, lima kali dalam enam tahun," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman Ferran, strategi klubnya tidak didasarkan untuk memenangkan Liga Champions.
Sebab kompetisi itu mengandung banyak faktor yang menyebabkan sebuah tim menjadi juara seperti hasil undian.
"Dari pengalaman saya, saya tahu bahwa Anda tidak dapat mendasarkan semua strategi Anda untuk memenangkan Liga Champions," ungkap Bos Manchester City itu.
"Karena itu bergantung pada undian, hari yang buruk… tapi ya, ketika kami memenangkannya, yang akan kami lakukan suatu hari nanti, itu akan menjadi sesuatu yang simbolis," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Deni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.