Liga Inggris
BREAKING NEWS Graham Potter Dipecat, Pelatih Anyar Chelsea Bruno Saltor
BREAKING NEWS, pelatih Chelsea Graham Potter resmi dipecat dari kursi kepelatihan dan digantikan oleh Bruno Saltor pada sisa The Blues musim ini.
TRIBUNNEWS.COM - BREAKING NEWS, pelatih Chelsea Graham Potter resmi dipecat dari kursi kepelatihan, Senin, (3/4/2023) dini hari WIB.
Pemecatan Graham Potter merujuk performanya yang inkonsisten pada musim ini.
Meski berhasil membawa Chelsea ke perempat final Liga Champions, hal tersebut tak merubah keputusan Todd Boehly selaku presiden The Blues.

Baca juga: Lebih Jelek dari Frank Lampard, Graham Potter Kini Jadi Pelatih Terburuk dalam Sejarah Chelsea
Performa Chelsea di Liga Inggris menjadi faktor utama mengapa Graham Potter dipecat.
Chelsea sendiri di Liga Inggris kini bertengger di urutan ke-11 dan hanya mengemas 38 poin.
Dilansir laman resmi Chelsea, The Blues terlebih dahulu berterima kasih atas jasa Graham Potter selama ini.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Todd Boehly dan Behdad Eghbali selaku presiden klub.
"Atas nama semua orang di klub, kami ingin berterima kasih kepada Graham dengan tulus atas kontribusinya kepada Chelsea. Kami sangat menghormati Graham sebagai pelatih dan sebagai pribadi," ucap Todd Boehly lewat laman resmi Chelsea.
Todd Boehly juga menambahkan jika dirinya kecewa atas hasil Chelsea pada musim ini.
"Dia (Potter) selalu bersikap profesional dan berintegritas namun kami semua kecewa dengan hasil ini," tambahnya.
Sementara itu, Bruno Saltor akan memimpin tim sebagai pelatih sementara Chelsea.
Bruno Saltor merupakan asisten pelatih Chelsea untuk musim ini.
Todd Boehly juga akan mendukung penuh Bruno pada sisa laga musim ini.
"Bersama dengan para penggemar kami yang luar biasa, kami semua akan mendukung Bruno dan tim saat kami fokus pada sisa musim ini," ucap Todd Boehly.
Seperti yang diketahui Chelsea masih memiliki 10 laga di Liga Inggris dan perempat final Liga Champions.
"Kami memiliki 10 pertandingan Liga Premier tersisa dan perempat final Liga Champions di depan. Kami akan mengerahkan segala upaya dan komitmen dalam setiap pertandingan itu sehingga kami dapat mengakhiri musim dengan baik," pungkasnya.
Sinyal Julian Nagelsmann
Julian Nagelsmann tak tertarik untuk menggantikan Graham Potter sebagai pelatih Chelsea.
Usai takluk dari Aston Villa dengan skor 0-2, masa depan Graham Potter bersama Chelsea langsung dipertanyakan.
Sebab saat ini The Blues duduk di peringkat ke-11 klasemen Liga Inggris dengan torehan 38 poin.
Baca juga: Lebih Jelek dari Frank Lampard, Graham Potter Kini Jadi Pelatih Terburuk dalam Sejarah Chelsea
Oleh sebab itu, Julian Nagelsmann--yang baru saja dipecat oleh Bayern Munchen--jadi salah satu kandidat untuk menjadi penerus Graham Potter.
Namun berdasarkan laporan dari Mirror, saat ini juru taktik berusia 35 tahun itu punya prioritas lain.
Nagelsmann enggan terburu-buru untuk kembali melatih.
Ia dikabarkan ingin menunggu sampai akhir musim nanti untuk memutuskan masa depannya.

Tetapi selain diminati oleh Chelsea, Nagelsmann juga dikaitkan dengan Tottenham Hotspur yang belum lama ini memutus kerja sama dengan Antonio Conte.
Bagaimanapun, situasi Potter di Chelsea sebenarnya belum begitu berbahaya.
Ini karena Bos Chelsea, Todd Boehly, masih memberinya kepercayaan.
Padahal klub asal London Barat itu sedang berpeluang untuk mencatatkan prestasi terburuknya di Liga Inggris sejak 1996 silam.
Untuk diketahui, Chelsea hanya sekali finis di bawah peringkat 11 pada era Liga Premier.
Tepatnya pada musim 1993/94 ketika mereka bertengger di posisi ke-14.

Jalur yang Sulit
Sementara itu, The Blues punya jalan yang sulit dalam beberapa laga mendatang.
Mereka akan menghadapi Liverpool dan Wolves di Liga Inggris.
Kemudian ditantang oleh Real Madrid di Liga Champions dan bersua Brighton and Hove Albion di Liga Inggris.
Jika situasi tak membaik, bukan tak mungkin posisi Potter di kursi kepelatihan akan goyah.
Dukungan Thomas Tuchel
Usai Bayern Munchen menundukkan Borussia Dortmund dengan skor 4-2.
Thomas Tuchel--yang menggantikan posisi Julian Nagelsmann sebagai juru taktik Die Roten--memberikan dukungan dan simpatinya.

Thomas Tuchel menuturkan bahwa dirinya pernah mengalami kejadian serupa seperti Nagelsmann bahkan sampai dua kali.
Yaitu saat didepak oleh Paris Saint-Germain dan Chelsea.
"Saya bisa merasakan apa yang dialami Julian. Saya berada dalam situasi yang sama dua kali sebelumnya," kata Tuchel dikutip dari Bavarian Football Works.
"Pemecatan saya dari dua klub saya sebelumnya tidak ada hubungannya dengan saya."
"Itulah hidup sebagai pelatih. Kami akan mencoba mengakhiri musim dengan sukses, juga untuk Julian dan stafnya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Ali, Deni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.