Selasa, 30 September 2025

Liga Champions

Haaland Protes kepada Pep Guardiola, Belum Puas Cetak 5 Gol, Padahal Satu Gol Lagi Double Hattrick

Erling Haaland belum merasa puas setelah mencetak 5 gol saat Manchester City menghacurkan RB Leipzig 7-0 di leg kedua babak 16 Besar Liga Champions.

Penulis: Muhammad Barir
Foto oleh Shaun Botterill/Getty Images
MANCHESTER, INGGRIS - 14 MARET: Pep Guardiola, Manajer Manchester City, berjabat tangan dengan Erling Haaland dari Manchester City setelah diganti pada pertandingan leg dua babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Manchester City dan RB Leipzig di Etihad Stadium pada 14 Maret, 2023 di Manchester, Inggris. 

Dengan menorehkan 10 gol, Erling Haaland menyalip Mohamed Salah di daftar topskorer Liga Champions.

Lima gol Haaland menjadi peringatan bagi rival Man City di Liga Champions

Manchester City melaju ke perempat final Liga Champions untuk musim keenam berturut-turut.

Tetapi lima gol Erling Haaland dalam kekalahan 7-0 dari RB Leipzig membuat Eropa diperingatkan bahwa kali ini Manchester City berbeda.

Pep Guardiola mengakui sebelum leg kedua babak 16 besar Selasa bahwa City akan ditentukan oleh menang atau gagal di Liga Champions meskipun timnya mendominasi Liga Premier dalam beberapa tahun terakhir.

Tujuh tahun sejak kedatangan Guardiola, City masih menunggu mahkota Eropa pertama mereka.

Itulah mengapa mereka mendorong untuk merekrut Haaland dari Borussia Dortmund dengan harga £ 51 juta musim panas lalu berkat klausul pembelian dari Norwegia.

Hanya dalam 35 pertandingan Haaland telah menulis sejarah di Man City dengan mencetak 39 gol dalam satu musim.

Pencapaian Liga Champions lainnya terjadi pada hari Rabu ketika lima gol Haaland menyamai rekor Lionel Messi dan Luiz Adriano untuk yang terbanyak dalam pertandingan Liga Champions.

Dalam prosesnya, pemain berusia 22 tahun itu juga menjadi pemain termuda yang melewati 30 gol di kompetisi klub utama Eropa dengan 32 gol hanya dalam 25 penampilan.

"Saya sangat lelah setelah perayaan saya," kata Haaland. "Kekuatan super saya adalah mencetak gol."

City tidak selalu memiliki keunggulan klinis ketika itu penting di tahap akhir Liga Champions.

Tapi kesamaan antara pemain dan manajer adalah keinginan untuk akhirnya menjadikan City juara Eropa.

Terlepas dari statistik Haaland yang menakjubkan, masih ada masalah di musim pertamanya di Inggris.

Kadang-kadang dia menjadi sosok yang frustrasi karena berlari di belakang tanpa disadari oleh rekan satu timnya dalam kekalahan Liga Premier dari Manchester United dan Tottenham.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved