Raphinha Bergaya Begini di Depan Penggemar Athletic Bilbao yang Marah, Saat Cetak Gol Kemenangan

TRIBUNNEWS.COM- Striker Barcelona, Raphinha tetap percaya diri saat selebrasil mencetak gol dengan mengepalkan tangannya di depan ribuan penggemar lawan.

Sementara ribuan penggemar Athletic Bilbao tampak marah dan kecewa menyaksikan Raphinha mencetak gol.

Mereka mengolok-olok Barcelona dan mengacungkan jari tengah ke arah Raphinha.

Meski Barcelona sedang dihantam kasus dugaan suap, namun masalah itu tidak mempengaruhi performa Raphinha dan kawan-kawan.

Tampil dengan kekuatan terbatas setelah beberapa pemain inti cedera, Barcelona bisa unjuk gigi depan ribuan fan Athletic Bilbao.

Gol Raphinha adalah salah satu dari hanya dua tembakan tepat sasaran Barca dalam pertandingan tersebut.

Mereka beruntung karena dalam laga itu, tuan rumah adalah tim yang lebih baik untuk sebagian besar pertandingan.

"Ini hal yang sama sekali lagi. Kami harus bermain dan menyerang dengan lebih baik," kata pelatih Barca Xavi Hernandez kepada DAZN dikutip dari Reuters.

"Kami unggul 1-0 di stadion yang sulit dan berakhir dengan penderitaan. Ini adalah kemenangan emas, tetapi kami terus berpikir untuk meningkatkan serangan."

Tampil di depan 40.000 penggemar di San Mames, Athletic mendominasi proses awal dengan Williams bersaudara, Nico dan Inaki, ancaman konstan bagi pertahanan Barca.

Man-of-the-match Ter Stegen melakukan beberapa penyelamatan krusial untuk mempertahankan clean sheet, yang pertama pada menit ke-30, ketika ia menepis tendangan jarak dekat Inaki Williams yang membentur tiang gawang.

Barcelona mendapat sambutan tak menyenangkan di Stadion San Memes saat berlaga melawan Athletic Bilbao, kemarin (13/3).

Ribuan pendukung tuan rumah terus mengejek para penggawa Barcelona terkait tuntutan korupsi.

Ini memang menjadi laga pertama Barcelona setelah mencuat kasus koruspi yang menggegerkan.

Dua hari lalu, jaksa penuntut di Spanyol telah mengajukan tuntutan korupsi terhadap Barcelona dan mantan presiden klub, Sandro Rosell serta Josep Maria Bartomeu.