Liga Inggris
Chelsea Lagi Bapuk, Graham Potter Ungkap Sulitnya Melatih The Blues: Saya Kehilangan 10 Pemain Utama
Pelatih Chelsea, Graham Potter mengungkap bahwa melatih The Blues merupakan pekerjaan tersulit selama kariernya di dunia sepak bola.
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter mengungkap bahwa melatih The Blues merupakan pekerjaan tersulit selama kariernya di dunia sepak bola.
Hal itu disampaikan Potter pada sesi konferensi pers jelang lanjutan Liga Inggris melawan Fulham, Kamis (12/1/2023).
Ungkapan Graham Potter tersebut menyusul menurunnya performa Chelsea pada musim ini.
Diketahui, The Blues saat ini terseok-seok di papan tengah klasemen Liga Inggris dengan berada di peringkat ke 10.
Chelsea tercatat baru meraih sekali kemenangan dari delapan pertandingan terakhir di Liga Inggris.
Banyak faktor yang menjadi penyebab penurunan performa Chelsea pada musim ini.
Mulai dari pergantian kepemilikian, pelatih, hingga badai cedera yang menghampiri The Blues.
Baca juga: Fulham vs Chelsea di Liga Inggris: Menanti Joao Felix Sulap Lini Depan The Blues
Graham Potter sebagai pelatih Chelsea pun kini nasibnya seperti tak menentu.
Apalagi, jika mengingat kebiasaan Chelsea yang sering kali gonta-ganti pelatih.
Dilansir dari The Guardian, mantan pelatih Brighton itu mengungkapkan bahwa melatih Chelsea adalah pekerjaan tersulit baginya di sepak bola.
Juru taktik asal Inggris itu menyadari bahwa ekspektasi sangat tinggi terhadapnya saat menukangi Chelsea.
Namun, menurutnya kini posisinya tengah sulit lantaran ditinggal 10 pemain yang mengalami cedera.
Ia meminta semua pihak klub untuk memberikan dukungan kepadanya agar bisa membawa Chelsea kembali ke jalur kemenangan di sisa musim.
"Klub ini dijalankan dengan cara tertentu selama 20 tahun dan berlangsung sangat baik," kata Potter.
"Saya sangat menghormati kepemilikan sebelumnya dan apa yang sudah mereka capai."
"Sayangnya, mereka tidak ada lagi di sini dan Anda telah kehilangan semua kepemimpinan itu."
"Semuanya telah berubah dengan sangat cepat. Kita harus membangun hal-hal lagi."
"Saya mengerti bahwa segala sesuatunya akan sulit dari perspektif kepemimpinan. Ini adalah tantangan, merangsang, dan sangat sulit."
"Saya pikir itu mungkin pekerjaan tersulit dalam sepak bola karena perubahan kepemimpinan dan ekspektasi. Hal itu memang terjadi ketika orang melihat Chelsea," ucap Potter.

Kondisi Chelsea yang sedang mengalami krisis pemain dinilai menjadi penyebab, tetapi Potter enggan menyalahkan hal tersebut.
Eks pelatih Brighton & Hove Albion ini berujar bahwa tanggung jawab berada di tangan dia sepenuhnya.
"Saya jelas tidak berpikir kami akan kehilangan 10 pemain tim utama," ujar Potter melanjutkan.
"Saya pikir hampir tidak sopan untuk berpikir 'Pemain-pemain itu sudah hilang' dan mengharapkan klub untuk mengambil semua staf, struktur, dan orang baru."
"Pada saat yang sama, Anda masih memiliki Chelsea dengan tuntutan dan ekspektasi."
"Realitas di mana klub berada dalam hal memantapkan dirinya sebagai klub sepak bola yang dikelola dengan baik, yang berfungsi dengan baik dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Mungkin kami belum sampai di sana."
"Di kepala saya, hal itu cukup mudah untuk dipahami dan didapatkan. Saya tahu ada banyak orang yang tidak melihatnya seperti itu."
"Saya mencoba untuk menjelaskan tetapi juga mengakui bahwa saya adalah pelatih kepala dan ketika kami kalah, saya yang harus disalahkan," tutur Potter mengakhiri.
Chelsea memang tengah berada di penurunan performa dewasa ini. Dalam 8 laga terakhir, Chelsea hanya memetik satu kemenangan saja.
Itu membuat mereka kini tertahan di peringkat 10 Liga Inggris 2022/23 dengan torehan 25 poin dari 17 laga.
Wajar bila Potter menuai banyak kritik, bahkan posisinya dikabarkan sedang dalam bahaya.
Kendati demikian, Potter bertekad memperbaiki nasib tim asuhannya dalam laga melawan Fulham nanti.
Laga Fulham vs Chelsea bakal menjadi pembuktian Potter untuk para penggemar bahwa The Blues masih punya peluang untuk bangkit.
Adapun laga Fulham vs Chelsea akan berlangsung di Craven Cottage, London.
Duel kedua tim bakal dimulai pada Jumat (13/1) pukul 03.00 WIB.
(Tribunnews.com/Hafidh Rizky Pratama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.