Rekor Pertemuan Timnas Indonesia vs Filipina, Garuda Pernah Bantai 12-0 The Azkals

TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia akan bertamu ke Filipina pada laga pamungkas grup A Piala AFF 2022, Senin (2/1/2023).

Pertandingan ini akan tersaji di Stadion Rizal Memorial, Manila, kick-off pukul 19.30 WIB.

Rekor Timnas Indonesia ketika berhadapan dengan Filipina cukup mentereng.

Timnas Indonesia baru kalah satu kali selama 24 pertandingan melawan Filipina.

Sejarah Pertemuan Indonesia vs Filipina

Timnas Indonesia pernah membantai Filipina dengan skor 13-1.

Pertandingan tersebut terjadi dua puluh tahun lalu pada Piala AFF 2002 silam.

Hujan gol juga pernah terjadi kembali ketika di President Cup 1972.

Ketika itu Timnas Indonesia mampu mengalahkan Filipina dengan skor 12-0.

Namun data tersebut dapat dianggap sudah tidak begitu relevan.

Mengingat telah terlampau jauh dari waktu pertandingan besok malam.

Bahkan di tiga pertandingan terakhir Timnas Indonesia tak mampu raih poin penuh ketika menghadapi Filipina.

Dua hasil imbang dan satu kekalahan membuat Timnas Indonesia harus wawas.

Pertemuan terakhir kedua tim ketika Piala AFF 2018 yang diakhiri dengan skor kacamata 0-0.

Tentunya ini akan menjadi catatan tersendiri Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Tiga pertemuan terakhir

Piala AFF 2018 - Indonesia 0-0 Filipina.

Piala AFF 2016 - Indonesia 2-2 Filipina.

Piala AFF 2014 - Filipina 4-0 Indonesia.

Pertandingan besok malam Timnas Indoesia harus meraih banyak gol untuk menentukan posisi klasemen dengan Thailand.

Sedangkan Thailand sendiri akan bermain melawan Kamboja di waktu yang sama.

Sekarang Indonesia dan Thailand berjarak satu selisih gol di klasemen.

Jika Timnas mampu mengungguli agresivitas Thailand maka akan diprediksi bertemu lawan yang lebih mudah di fase selanjutnya.

Marc Klok cs dapat berjumpa antara Singapura atau Malaysia pada babak Semi Final.

Namun jika Timnas Indonesia kalah selisih gol atas Thailand maka berkemungkinan besar akan berjumpa Vietnam di Semi final.

Vietnam dapat dikategorikan sebagai musuh terbesar dari grup seberang.

(Tribunnews.com/ Bayu Panegak)