Founder Football institute: Seharusnya Gilang Tetap Bertahan Sebagai Presiden Arema FC
Pengunduran diri Gilang dari Arema FC pun langsung menjadi pembicaraan hangat stakeholder sepak bola Malang dan nasional.
Editor:
Toni Bramantoro
"Oke, dia telah menjalankan kewajiban, santunan dan bantuan sebagai pertanggungjawaban. Tapi, kan itu kapasitasnya dilakukan sebagai presiden Arema FC. Harus kita lihat, disini ada tanggung jawab pidana dan perdata. Pidananya, penuhi panggilan kepolisian, perdatanya mengganti kerugian yang menimpa korban dan keluarganya. Anda datang ke Arema FC tanpa diundang, dan itu akan menjadi presiden buruk bagi sepak bola. Jadi, mundurnya Gilang Widya bukan sebuah jalan keluar karena anda tercatat sebagai pemilik saham. Justru, mundur dari presiden Arema FC tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan menimbulkan masalah," urai Budi.
Terakhir, Budi Setiawan mengatakan bahwa Gilang Widya seharusnya segera mencabut kata-kata mundur dari jabatan presiden Arema FC dan kembali bersama pemain, management, direksi serta stakeholder Malang sampai tim berjuluk Singo Edan itu benar-benar stabil dan bangkit.
"Lebih baik kembali lagi, meminta maaf kepada Aremania (atas pengunduran diri kemarin), dan menghada secara gentleman. Jangan sampai mengatakan tidak dapat apa-apa selama menjabat presiden Arema FC," ujarnya.
"Mungkin sebelum gabung ke Arema FC, anda sudah terkenal, tapi ketika menjadi presiden Arema FC se-Indonesia tahu siapa juragan 99. Tentu disitu ada keuntungan materi dan immateri. Jadi harus fair melihat situasi ini, karena datang ke Arema FC akan berinvestasi , sekarang pergi dengan alasan sedih dan trauma saya kira itu cara-cara yang tidak patut ditiru," jelas Budi Setiawan.