Liga Inggris
Fans Chelsea Terlalu Sepi, Antonio Rudiger Makin Serius Jadi Preman Lini Belakang
Antonio Rudiger membeberkan alasan dirinya kerap bermain agresif saat masih menjadi bagian dari Chelsea
TRIBUNNEWS.COM - Masa bakti Antonio Rudiger di Chelsea memang sudah berakhir.
Antonio Rudiger memutuskan hengkang ke Real Madrid dengan status bebas transfer pada bursa musim panas lalu.
Meski demikian, penggemar Chelsea barangkali masih merindukan sosok Antonio Rudiger di jantung pertahanan mereka.

Baca juga: Chelsea Pecat Thomas Tuchel, Rudiger Berontak Pertanyakan Keputusan Todd Boehly
Kalidou Koulibaly yang sejatinya menjadi pengganti belum bisa menambal lubang di lini pertahanan The Blues.
Salah satu ciri khas permainan Rudiger adalah tampil tanpa kompromi.
Tak jarang ia akan bermain agresif dengan melakukan pelanggaran-pelanggaran keras kepada lawan.
Mentalitas keras bak preman Rudiger perlahan-lahan mulai terbentuk.
Namun, Rudiger berkenan menjelaskan alasan di balik permainan keras yang menjadi ciri khasnya.
Menurutnya, hal tersebut terbentuk lantaran fans Chelsea yang terlalu sepi kala menonton tim kesayangannya di stadion.
Bek timnas Jerman ini merujuk satu laga khusus di mana fans The Blues bak kurang bertenaga dalam mendukung timnya.
Pertandingan melawan Newcastle United di Liga Inggris pada Maret lalu menjadi alasan Antonio Rudiger tampil makin agresif.
Alasannya, ia ingin membuat fans Chelsea lebih heboh dan bersemangat dalam mendukung timnya.
Untuk itu, ia mencoba membuat beberapa pelanggaran atau melakukan provokasi kepada lawan.
Mantan pemain AS Roma ini ingin melihat reaksi dari para suporter setelah itu.

"Jujur saja, saya sengaja melakukan pelanggaran keras di laga ini (melawan Newcastle) karena di dalam stadion terlalu sepi untuk saya," ungkap Rudiger dikutip dari Daily Star.
"Saya ingin membangunkan para penonton."
"Saya senang mengamati lawan saya terlebih dahulu dan berpikir, oke bagaimana jika saya sedikit memberi provokasi kepadanya."
"Namun, saya tidak suka sengaja mengincar pemain tertentu di setiap laga. Ini hanya spontan terjadi," sambungnya.
Baca juga: Ngaku Ditipu Antonio Conte, Mantan Striker Chelsea Ini Ngamuk
Permainan agresif Rudiger berbuah banyak hadiah kartu kuning baginya.
Ia mendapat lebih dari 33 hukuman kartu selama membela Chelsea.
Meski demikian, bek berusia 29 tahun tersebut menjadi bagian penting tim dalam memenangi lima gelar prestisius.
Ia berhasil menyumbang gelar Liga Champions, Liga Eropa dan Piala Dunia Antarklub untuk The Blues.
Rudiger mencatatkan 203 pertandingan selama berseragam tim biru London.
(Tribunnews.com/Guruh)