Liga Italia
Junior Messias Bukti Kelihaian Milan Memoles Pemain Uzur dari Batu Alam Menjadi Permata
keputusan menjadikan Junior Messias sebagai pemain permanen menjadi bukti kelihaian Milan dalam mengenali potensi pemain dan memolesnya menjadi aset
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Di Crotone, ia bermain sebagai second striker, gelandang tengah, gelandang serang, dan gelandang kanan. Satu-satunya pertandingan yang ia mainkan sebagai gelandang kanan adalah melawan Juventus.
Sedangkan di Milan, Messias telah memainkan 25 dari 26 pertandingan sebagai pemain sayap kanan atau gelandang kanan. Ia hanya memainkan satu pertandingan sebagai gelandang serang.
Sebagai catatan, Messias sudah lama tidak bermain di posisi ini sejak musim Serie D musim 2016-17 dan musim 2017-18 untuk ASD Chieri Calcio.
Bagaimana rapor Messias di Milan? Platform analisis sepakbola, FOTMOB menilai penampilan Júnior Messias di Serie A dengan memberinya angka 7,08.
WhoScored, memberi nilai untuk penampilannya di liga dengan skor 6,86.
Rapor ini masih lebih baik dari pemain tetap di posisi gelandang akan, Alexis Saelemaekers yang di Serie A mendapat nilai 6,95 oleh FOTMOB dan 6,68 oleh WhoScored.
"Messi sebagai pemain sayap yang lebih berpikiran menyerang dan Saelemaekers lebih berpikiran bertahan, Pioli sering merotasi mereka agar sesuai dengan kebutuhan tim," tulis ulasan tersebut.
Poinnya adalah, Junior Messias punya potensi besar untuk menjadi pemain kunci di Milan. Satu-satunya concern dari Messias adalah usianya yang tidak lagi muda.
Faktor usia berkorelasi dengan kebugaran fisik, masalah yang dihadapi Messias saat sempat menepi lantaran mengalami cedera otot saat Milan membutuhkan jasanya di perburuan gelar musim lalu.
"(Atas faktor itu), Fans Milan mungkin ingin melihat berita utama yang mengumumkan bahwa rossoneri merekrut Hakim Ziyech atau Charles De Ketelaere, keduanya (lebih muda secara usia dari Messias) akan menjadi pemain yang serbaguna dan berharga. Tapi tidak seperti klub sepakbola Eropa yang terkenal saat ini, AC Milan tidak memiliki pemilik kaya yang bersedia mengeluarkan uang untuk pembelian pemain. Maldini dan Pioli telah menggunakan pemain sayap yang tidak ortodoks di Messias dan Saelemaekers dengan anggaran yang relatif ketat, dan tim berhasil memenangkan Scudetto," tulis analisis tersebut.
Murah tapi efektif dan berguna, itulah kesimpulan dari perekrutan Messias oleh Milan.
Meskipun besaran nominal harga pasti tidak diumumkan oleh klub, Milan secara luas dilaporkan telah membayar Crotone sebesar 4,5 juta euro untuk menandatangani Júnior Messias secara permanen.
Angka ini dinilai sebagai jumlah yang masuk akal untuk seorang pemain permanen yang mencetak gol terbanyak keempat di skuad Milan.
"Seperti yang ditulis Gabriele Marcotti untuk ESPN dan analisis lain di berbagai media online, perjalanan Júnior Messias sebagai pesepakbola yang berjuang di Brasil menjadi imigran di Italia sangat menginspirasi. Messias berjuang karier sepakbola profesional di Brasil, dan dia melepaskan mimpinya untuk mencari pekerjaan di Italia untuk menafkahi istri dan anaknya," kata Luciano.
Maldini sendiri mengatakan kalau dia baru mengetahui aksi Messias saat melihatnya bermain untuk Chieri berlaga melawan Pro Sesto, tim yang dibela putra Paolo Maldini, Christian Maldini.