Senin, 6 Oktober 2025

Super Pandit

Sorotan Liga 1: Mengapa Jarang Ada One Man Club & Kontrak Jangka Panjang di Klub Indonesia?

Saat di sepak bola eropa menghadirkan banyak pemain yang loyal yang hanya bermain untuk satu klub, di indonesia justru sebaliknya.

Penulis: deivor ismanto
ligaindonesiabaru.com
Persib Bandung versus Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-32 Liga 1 2021-2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (19/3/2022). 

Yang menjadi pertanyaan, mengapa klub-klub Indonesia begitu 'pelit' untuk memberi kontrak jangka panjang kepada para penggawanya?

1. Finansial Klub

Selebrasi striker Persikabo, Ciro Alves setelah membobol gawang Persiraja Banda Aceh dalam lanjutan pekan 32 BRI Liga 1 2021.
Selebrasi striker Persikabo, Ciro Alves setelah membobol gawang Persiraja Banda Aceh dalam lanjutan pekan 32 BRI Liga 1 2021. (Dok: Ligaindonesiabaru)

Sebagian besar para kontestan Liga 1 dapat dikatakan tak memliki finansial yang sehat.

Di tiap musimnya, hampir pasti mereka selalu kelimpungan untuk mengontrol keuangan mereka baik dari menggaji pemain dan membeli penggawa baru.

Untuk itu, durasi kontrak jangka pendek adalah solusi bagi mereka untuk menghebat biaya pengeluaran.

Semakin banyak durasi kontrak yang mereka berikan kepada pemain anyarnya, maka akan semakin mahal pula nilai kontrak sang pemain.

Tak heran, banyak nama mentereng yang hanya mendapat kontrak singkat bersama klub barunya.

Selain dua contoh di atas, Evan Dimas Darmono juga pernah hanya kontrak selama semusim dengan Persija Jakarta.

Padahal saat itu, gelandang Timnas Indonesia itu sedang dalam performa yang apik dan menjadi tulang punggung di lini tengah Macan Kemayoran.

2. Proses Scouting yang singkat

Pesepak bola Persebaya Surabaya, Arsenio Valpoort (tengah) diadang pesepak bola dan penjaga gawang PSM Makassar, Adam Mitter (kanan), Hilman Syah (kiri) saat menggiring bola pada pekan 19 BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (14/1/2022) malam. Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-1 lewat gol Taisei Marukawa (3') dan Marselino Ferdinan (55'), satu gol balasan PSM Makassar dicetak Wiljan Pluim (84'). Tribunnews/Muhammad Nursina
Pesepak bola Persebaya Surabaya, Arsenio Valpoort (tengah) diadang pesepak bola dan penjaga gawang PSM Makassar, Adam Mitter (kanan), Hilman Syah (kiri) saat menggiring bola pada pekan 19 BRI Liga 1 2021-2022 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (14/1/2022) malam. Persebaya Surabaya berhasil mengalahkan PSM Makassar dengan skor 2-1 lewat gol Taisei Marukawa (3') dan Marselino Ferdinan (55'), satu gol balasan PSM Makassar dicetak Wiljan Pluim (84'). Tribunnews/Muhammad Nursina (TRIBUNNEWS/Muhammad Nursina)

Tak seperti tim eropa yang begitu gencar melakukan scouting hingga berangkat keluar negeri untuk mencari pemain anyar yang berkualitas, klub Liga Indonesia lebih memilih jalan yang instan.

Tak jarang proses scouting hanya dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu bulan.

Untuk itu, durasi kontrak singkat yang mereka berikan menjadi solusi untuk mengantisipasi jika sang pemain memiliki performa yang tak memuaskan.

Khususnya di pemain asing, karena Liga 1 hanya memberi regulasi empat pemain asing saja di dalam skuat klub, maka sebagian kontestan Liga 1 lebih membilih memberi kontrak singkat kepada para legiun asing mereka.

Dan faktanya, memang banyak pemain asing di Liga 1 musim yang menampilkan performa buruk.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
Persita
7
4
1
2
9
9
0
13
3
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved