Minggu, 5 Oktober 2025

Super Pandit

AC Milan Mengulang Kejayaan: Kecerdasan Pioli, Peran Kessie & Dua Regista, Ketajaman Striker Uzur

AC Milan sukses mengulang kejayaan mereka di Liga Italia setelah harus menunggu 11 tahun lamanya.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
Tiziana FABI / AFP
Bek AC Milan Italia Alessio Romagnoli (tengah) dan para pemain AC Milan merayakan dengan trofi pemenang setelah AC Milan memenangkan pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Sassuolo dan AC Milan, mengamankan gelar "Scudetto" pada 22 Mei 2022 di Mapei - Citta Stadion del Tricolore di Sassuolo. Tiziana FABI / AFP 

Pioli yang sering bermain pragmatis bagi mengandalkan kinerga gelandangnya dalam urusan bertahan.

Catatan pressure Tonali berada di angka 20.33 per pertandingan, sedangkan catatan blocks eks pemain Brescia ini berada di angka 1.77 per pertandingan.

Tonali begitu ngotot dalam bermain, ia tak pernah berhenti berlari untuk mengalirkan bola dari tengah, sang pemain juga tak lupa akan tugasnya membantu Milan dalam bertahan.

"Jika bisa memiliki kemampuan para legenda, aku akan jadi pemain yang sempurna. Kupikir aku punya kesamaan dengan Pirlo, "kata Tonali dilansir Football Italia. 

"Namun, aku pun selalu ngotot dalam bermain. Jadi, aku juga punya sedikit Gattuso dalam diriku." 

Pioli memang pantas sumringah, kedalaman skuat Milan di lini tengah tak perlu diragukan lagi, ia juga memiliki satu regista handal untuk mendongkrak efisiensi permainan pragmatis yang diusungnya.

Ismael Bennacer adalah jawaban saat Milan membutuhkan keseimbangan dan kreatifitas permainan.

Pemain berdarah Aljazair tersebut memiliki karakter permainan ofensif dan apik dalam hal mengatur tempo serangan.

Fans AC Milan merayakan di atas traktor di pusat kota Milan setelah AC Milan memenangkan kejuaraan sepak bola
Fans AC Milan merayakan di atas traktor di pusat kota Milan setelah AC Milan memenangkan kejuaraan sepak bola "Scudetto" Serie A Italia 2022, pada 22 Mei 2022. (Miguel MEDINA / AFP)

Bennacer di Milan bermain sebagai penghubung antara lini tengah dan depan, ia kerap turun menjemput bola kemudian melakukan progresi ke depan dengan umpan-umpan pendek dan melakukan dribel untuk menerobos lini tengah lawan.

Pass completion sang pemain berada di angka 83.8 % per pertandingan, kemampuan dribelnya juga mengesankan, drible completed pemain berusia 24 tahun tersebut berada di angka 2.04 per pertandingannya.

Dengan atribut semegah itu membuat Bennacer bermain begitu ofensif, ia juga sering dimainkan Pioli untuk menjadi playmaker yang mendongkrak lini depan Milan saat mengalami kebuntuan.

Contohnya adalah saat AC Milan bertemu Bologna pada giornata kesembilan, saat skor imbang 2-2, Pioli mendorong Bennacer untuk bermain lebih ke depan untuk berada di belakang Ibrahimovic.

Dan benar saja, melakukan dribel dari tengah hingga ke sepertiga akhir, Bennacer dengan pintar memberi umpan matang kepada Ibrahimovic yang membuka ruang di depan kotak penalti, dengan dingin, striker berusia 40 tahun tersebut mengonversi umpan Bennacer untuk membawa Rossoneri unggul.

Tak hanya menyumbang assist, pemain yang menimba ilmu bersama akademi Arsenal tersebut juga sukses mencetak gol lewat tendangan spektakuler dari luar kotak 16.

Bahkan, kehebatan Bennacer juga pernah mendapatkan pujian dari Cristiano Ronaldo saat keduanya masih bermain untuk Empoli dan Juventus.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Roma
6
5
0
1
7
2
5
15
2
Napoli
6
4
1
1
10
5
5
13
3
Inter Milan
6
4
0
2
17
8
9
12
4
AC Milan
5
4
0
1
9
3
6
12
5
Juventus
5
3
2
0
9
5
4
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved