Selasa, 30 September 2025

Super Pandit

Liverpool Tatap Quadruple & Rekor Elite Tim Eropa: Tuah Kecerdasan Klopp Curi Ilmu dari Rangnick

Lolosnya mereka ke final Liga Champions membuat Liverpool menjadi tim Inggris pertama dalam sejarah yang berpotensi meraih 4 trofi dalam semusim.

Penulis: deivor ismanto
AFP/OLI SCARFF
Pendukung Liverpool bersorak selama pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Champions UEFA antara Liverpool dan Villarreal, di Stadion Anfield, di Liverpool, pada 27 April 2022. (Photo by Oli SCARFF / AFP) 

Awal kehebatan Klopp terlihat saat Liverpool berhasil dibawanya mencapai babak final Piala Liga dan Liga Eropa pada musim 2015/2016.

Lalu di musim selanjutnya (2016/2017), pelatih berusia 52 tahun tersebut mampu membawa The Reds tampil di ajang Liga Champions setelah tiga musim absen.

Grafik menanjak kembali mampu Klopp tunjukan di musim 2017/2018, Jordan Henderson dan kolega dibawanya mencapai babak final Liga Champions dan bersua tim raksasa Spanyol, Real Madrid.

Sayangnya, blunder konyol yang dilakukan Karius di partai tersebut membuat Liverpool harus menyerahkan trofi Si Kuping Besar ke tangan Los Blancos.

Namun, bukan Klopp namanya jika ia tak belajar dari kekalahan. Di musim selanjutnya, The Reds sukses dibawanya tampil superior di Liga Champions hingga kembali melangkah ke babak final.

Tottenham Hotspur yang menjadi lawan dibuat tak berdaya, tim asuhan Pochettino berhasil Klopp kalahkan dengan skor meyakinkan 2-0 lewat sumbangan gol Mo Salah dan Divock Origi.

Raihan manis terakhir yang sukses Klopp berikan untuk Liverpool terjadi pada musim 2019/2020.

Liverpool menjalani musim paling luar biasa di liga dengan mengalami jumlah kekalahan yang dapat dihitung jari.

Mereka juga meninggalkan City di urutan kedua dengan selisih poin dua digit yang begitu jauh dan mustahil dikejar bahkan saat kompetisi masih menyisakan tujuh laga sisa.

Gelar Liga Primer Inggris pun berhasil mereka bawa pulang setelah 30 tahun lamanya tak masuk lemari prestasi di Anfield.

"Dia (Jurgen Klopp) akan dikenang selamanya oleh fans di Anfield, Klopp adalah orang yang harus dihormati berkat jasa-jasanya untuk Liverpool," Kata Gerrard, legenda hidup Liverpool dilansir ESPN.

Berhasil mencatatkan hasil istimewa untuk The Reds tak membuat eks pelatih Brussia Dortmund itu jumawa.

Dalam sebuah konferensi Pers, Klopp menyebut dirinya adalah The Normal One, dia tak merasa menjadi orang yang spesial walaupun telah memberi gelar bergengsi untuk Liverpool.

Permainan high pressing, gegenpressing, dan direct pass dipertontonkan oleh skuat juru taktik asal Jerman itu.

Ya, 'Rock and Roll football' yang diusung Jurgen Klopp dengan 3 skema tersebut mampu membuat Liverpool tampil mempesona musim ini juga musim-musim sebelumnya.

Manajer Liverpool Jerman Jurgen Klopp memeluk gelandang Liverpool asal Spanyol Thiago Alcantara selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Liverpool dan Manchester United di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 19 April 2022.
Manajer Liverpool Jerman Jurgen Klopp memeluk gelandang Liverpool asal Spanyol Thiago Alcantara selama pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Liverpool dan Manchester United di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada 19 April 2022. (Oli SCARFF / AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved