Minggu, 5 Oktober 2025

Super Pandit

Masalah Lukaku di Chelsea, Kepala Batu Thomas Tuchel, Persaingan dengan Kai Havertz

Seakan tak butuh tenaga Lukaku, Tuchel hanya membiarkan pria asal Belgia itu duduk manis di bangku cadangan.

Penulis: deivor ismanto
(Foto oleh Alex Pantling/Getty Images)
Romelu Lukaku dari Chelsea mengacungkan jempol kepada para penggemar setelah pertandingan Leg Pertama Semi Final Carabao Cup antara Chelsea dan Tottenham Hotspur di Stamford Bridge pada 05 Januari 2022 di London, Inggris. 

Striker berbadan tambut tersebut, banyak bergerak di sisi kiri, kanan, hingga menjemput bola sampai ke tengah.

Hal tersebut membuat Lukaku mampu mencari ruang-nya sendiri untuk menciptakan gol, dan hal tersebutlah yang tak terlihat di Chelsea.

Tuchel dengan pakem 3-4-3 dan 3-5-2 andalannya, sering menduetkan Lukaku bersama Werner. Masalahnya adalah, Werner bukanlah pemain yang nyaman berada di kotak penalti.

Itu membuat Lukaku lebih dioptimalkan oleh Tuchel untuk berada lebih banyak berdiri di kotak 16, tentu hal tersebut berpengaruh pada ketajaman sang pemain.

Musim ini, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan, jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya masih bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.

Itu statistik terkait individu, statistik lain berdasarkan permainan kolektif di lapangan, terlihat rekan Lukaku di lini depan Chelsa begitu jarang memberi umpan kepadanya.

Catatan Skysport per (15/9/2021), menunjukkan bahwa belum satu kali pun seorang Kai Havertz mengirimkan umpan kepada Lukaku.

Bahkan asumsi liar beredar bahwa Havertz sengaja melakukan hal tersebut agar ia mampu menggeser posisi Lukaku di lini depan Chelsea.

Faktanya, progesi skema Thomas Tuchel lebih efektif ketika Chelsea bermain tanpa striker murni atau false nine.

Meski tak rajin mencetak gol, Havertz mampu membuka ruang bagi Mount dan winger Chelsea lainnya untuk bermain lebih menusuk dan fleksibel.

Havertz yang sering bergerak ke lini tengah dan samping membuat Mount bebas bergerak untuk mengisi pos yang ditinggalkan pemain asal Jerman tersebut.

Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz menguasai bola saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 28 April 2022.
Gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz menguasai bola saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Manchester United dan Chelsea di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris, pada 28 April 2022. (Lindsey Parnaby / AFP)

Baca juga: Adaptasi Antonio Conte di Tottenham Hotspur: Poles Son Heung-min Lebih Tajam dari Kane & CR7

Pun dengan keleluasaan para wing back The Blues, ketiadaan Lukaku yang sering berada di kotak penalti membuat Chillwell dan Reece James bebas untuk masuk ke kotak penalti tanpa bertabrakan dengan striker Chelsea.

Namun, dengan cederanya dua wing back Chelsea dan menurunnya performa Havertz membuat nama Lukaku diharapkan mampu menjadi goal getter utma The Blues.

Keluhannya mengindikasikan bahwa ia tak nyaman dengan sistem yang dipakai Tuchel.

Jika bersama Inter performanya begitu apik, bersama Chelsea untuk mencetak gol saja ia harus menunggu waktu yang cukup lama.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved