Liga Inggris
Susah Diobati, Man United Mirip Robot Tanpa Nyawa, Apa yang Bisa Diharapkan dari Erik ten Hag?
Manchester United sedang sakit parah, susah diobati dan diselamatkan. Harapan menggumpal ke sosok Erik ten Hag? Apa yang bisa diharapkan darinya?
Setelah resmi melatih Manchester United nanti, Setan Merah tak perlu khawatir dengan cara Erik ten Hag mengelola pemain.
Pasalnya, menurut sahabat karib Ten Hag, Leon ten Voorde, dilansir BolaSport.com dari Manchester Evening News, pelatih berusia 52 tahun itu tidak punya masalah dengan pemain dan pintar dalam mengelola ruang ganti.
Selain itu, Ten Voorde juga mengatakan bahwa Ten Hag adalah sosok pelatih yang tahu apa yang diinginkannya.
Ditambah, Ten Hag merupakan pelatih yang adaptif dan bisa menyesuaikan gaya permainannya dengan materi yang ada.
"Dia tidak pernah punya masalah dengan pemain," kata Leon ten Voorde, dinukil BolaSport.com dari Manchester Evening News.
"Anda tidak pernah membaca atau mendengar pemain berbicara negatif tentang pelatih Ten Hag."
"Salah satu kualitasnya adalah mengelola ruang ganti."
"Dia juga bisa menangani apa yang disebut karakter sulit."
"Dia selalu memiliki orang-orang yang sejalan dan mereka semua positif. Juga di Ajax, dia pertama kali harus mengatasi skeptisisme, tetapi pada akhirnya, dia berhasil."
"Dia jelas bos, tetapi pada saat yang sama tahu segalanya tentang para pemain."
"Tidak ada yang tahu apakah ruang ganti akan menjadi racun musim depan juga. Tunggu dan lihat apa yang akan terjadi di area transfer."
"Di mana pun Erik bekerja, dia selalu memiliki suara penting dalam banyak hal. Dia tidak pernah hanya menjadi pelatih."
"Dia adalah pelatih yang jelas tahu apa yang dia inginkan. Dia tidak pernah membiarkan dirinya dipimpin oleh dunia luar dan dengan tenang menempuh jalannya sendiri."
"Pendapat pribadi saya, ketika Man United datang setelah empat setengah tahun di Ajax, Anda tidak bisa mengatakan tidak dengan mudah. Apalagi, pekerjaan seperti itu dibuat khusus untuknya. Membangun klub."
"Dia suka sepak bola menyerang, dan pemain yang cocok dengannya. Dia selalu melihat materi dan menyesuaikan gaya bermainnya. Dia bermain berbeda di FC Utrecht daripada di Ajax," kata Ten Voorde melanjutkan.