Tiga Hal Ini Menjadi Tonggak Bersejarah Bagi Real Madrid Saat Menaklukkan Chelsea 3-1 di London

TRIBUNNEWS.COM, LONDON- Real Madrid merayakan beberapa pencapaian dan mencapai tonggak penting dengan kemenangan 3-1 atas Chelsea di Liga Champions, Kamis (7/4).

Los Blancos berjalan menjauh dari Stamford Bridge dengan keunggulan nyaman melawan juara bertahan, tapi itu bukan satu-satunya hal yang bisa mereka raih.

Laga antara Chelsea dan Real Madrid menyisakan cukup banyak perbincangan bagi para penggemar, terutama jika para penggemar sepak bola tersebut adalah pendukung Real Madrid.

Raksasa Spanyol meninggalkan Inggris dengan kemenangan besar, tetapi hasil akhir 3-1 jauh lebih berarti bagi pemenang Liga Champions UEFA 13 kali karena banyak alasan.

Pertama-tama, Real Madrid dikenal sebagai tim paling produktif di kompetisi ini, mengalahkan hampir semua rival yang mereka hadapi di turnamen ini.

Nah, tidak demikian halnya pada laga melawan Chelsea, yang sekarang berhasil mereka kalahkan untuk pertama kalinya dalam sejarah di Liga Champions UEFA.

Kemenangan Pertama Atas Chelsea di Laga Kompetitif

Untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, Real Madrid memenangkan pertandingan melawan Chelsea di laga kompetitif bukan di laga persahabatan atau uji coba.

Carlo Ancelotti menikmati kepulangannya ke Stamford Bridge.

Adapun pelatih Chelsea, Thomas Tuchel sebelumnya memegang rekor tak terkalahkannya melawan Los Blancos dalam 6 pertandingan.

Rekor ini kini telah berakhir dengan kemenangan 3-1 Real Madrid ini.

Head to head Chelsea vs Madrid di Turnamen Resmi

Piala Winner 1971 - Chelsea 1-1 Real Madrid

Piala Winner 1971 - Real Madrid 1-2 Chelsea

Piala Super Eropa 1998 - Real Madrid 0-1 Chelsea

Liga Champions 2021/2022 - Real Madrid 1-1 Chelsea

Liga Champions 2021/2022 - Chelsea 2-0 Real Madrid

Liga Champions 2021/2022- Chelsea 1-3 Real Madrid

70 Kemenangan David Alaba di Liga Champions

Salah satu anggota kunci Real Madrid untuk mencapai prestasi ini adalah David Alaba, yang memiliki beberapa hal untuk dibuktikan dalam skenario sebesar ini.

Bek Austria itu kini telah mendapatkan sepotong kecil sejarah dengan satu lagi kemenangan Liga Champions UEFA yang ternyata menjadi malam yang penuh dengan rekor untuk tim Spanyol.

David Alaba memiliki lebih banyak kemenangan (70) dalam 100 pertandingan Liga Champions pertamanya daripada pemain lain dalam sejarah Liga Champions.

Karim Benzema Cetak Rekor Hattrick Beruntun

Terakhir, namun tidak kalah pentingnya, kita harus berbicara tentang Karim Benzema.

Pemain asal Prancis itu menambahkan satu tonggak lagi ke penghitungannya dengan dua gol di babak pertama, tetapi menambahkan satu gol lagi ke sejarah UCL-nya juga membuatnya mendapatkan tempat di antara pemain hebat di turnamen ini.

Bahkan di antara mereka yang dulu bermain bersamanya.

Karim Benzema adalah pemain ke-2 yang mencetak hattrick dalam pertandingan Liga Champions babak knock out berturut-turut dan pertama sejak Cristiano Ronaldo melakukannya pada 2017 (QF & SF) untuk Real Madrid vs Bayern dan Atlético Madrid.

Meski masih ada sembilan puluh menit lagi yang harus dimainkan, tampaknya Los Blancos berada di posisi terdepan untuk mendapatkan tempat di semifinal.

Hanya waktu yang akan membuktikan apakah mereka mampu mempertahankan keunggulan mereka saat ini.

Pujian dari Rekan Setim

Berkat tiga gol yang dicetaknya ke gawang Chelsea, Karim Benzema mendapat apresiasi dari rekan-rekannya. Real Madrid menang 3-1 atas Chelsea di Stamford Bridge, Kamis (7/4).

Benzema mendapatkan apresiasi dan juga hormat dari rekan satu timnya setelah hat-trick di Stamford Bridge.

Karim Benzema sedang memainkan musim terbaik dalam hidupnya.

Rekan satu tim di Real Madrid mengantri untuk memuji kapten yang menginspirasi mereka setelah membuat hat-trick Liga Champions terbarunya.

Pemain depan Prancis Benzema mencetak ketiga gol timnya dalam kemenangan 3-1 mereka di Chelsea pada leg pertama perempat final. Real Madrid sekarang memiliki kendali kuat untuk bisa lolos babak semifinal.

Penampilan di London itu membuat Benzema mencatatkan 37 gol dan 13 assist dalam 36 pertandingan musim ini.

Total keterlibatan golnya sebanyak 50 gol menempatkannya di atas semua pemain dari lima liga top Eropa.

Dengan pemain Bayern Munich Robert Lewandowski berada di urutan kedua dalam daftar dengan 49 keterlibatan (45 gol, empat assist).

Sepuluh dari gol-gol itu dari Benzema datang dalam empat pertandingan terakhirnya, dengan hat-trick Liga Champions melawan Paris Saint-Germain dan Chelsea mengapit dua gol di LaLiga melawan Real Mallorca dan Celta Vigo.

Ketika dia absen melawan Barcelona karena cedera, Madrid tampak babak belur dan kalah tanpa ampun dan mereka dihempaskan 4-0 di El Clasico.

Bos Chelsea, Thomas Tuchel membunyikan nada sedih setelah pertandingan, memperingatkan bahaya timnya dihancurkan di leg kedua minggu depan jika mereka menampilkan penampilan loyo lainnya.

Real Madrid senang dengan hasilnya, dengan bek bintang David Alaba mengoceh tentang aksi dari pemenang penghargaan man of the match, Karim Benzema yang telah berusia 34 tahun.

"Apa yang dia lakukan musim ini luar biasa," kata Alaba setelah pertandingan.

“Saya bisa melihat betapa kerasnya dia bekerja, dan dia menjalani musim dalam hidupnya, dia sangat fokus dan lapar untuk mencetak gol. Dia mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk setiap pertandingan, terutama pertandingan seperti malam ini. Saya senang memiliki dia sebagai pemain. rekan satu tim," katanya.

Kiper Thibaut Courtois berbicara tentang hasil penting Madrid dan menunjuk pahlawan hat-trick, Karim Benzema.

"Untuk melangkah jauh di Liga Champions Anda membutuhkan pemain seperti Benzema," katanya.

Kemenangan di Stamford Bridge akan bergema di seluruh Eropa, dengan pemimpin LaLiga Madrid mengejar gelar Piala Eropa/Liga Champions ke-14 musim ini.

Dua sundulan untuk dua gol awal dari Benzema membuat Madrid memegang kendali, sebelum ia menyia-nyiakan peluang untuk membuat hat-trick di babak pertama ketika melepaskan tembakan melebar sesaat sebelum turun minum.

Mantan pemain veteran Lyon itu menebus kesalahannya ketika dia memanfaatkan umpan mengejutkan dari kiper Edouard Mendy untuk mencetak gol ketiga Madrid pada menit pertama babak kedua.

Gelandang Brasil Casemiro mengatakan penting untuk mengakui Benzema sedang melalui fase khusus dalam kariernya.

"Pertama, kita harus membicarakan keajaiban Karim," kata Casemiro, dikutip dari situs resmi Madrid.

“Kami hanya harus terus menikmati pemain seperti dia, kami menghargai kualitasnya dan pemain seperti dia, tetapi banyak orang hanya melihat golnya dan kami melihat kualitasnya, tipe orangnya, dan itu sangat penting untuknya. Bahwa kami terus menikmati memiliki dia" katanya.

"Itu adalah upaya seluruh tim, dalam hal upaya, membaca permainan, mengetahui cara bermain, dan saya pikir kami memahami permainan dengan baik," katanya.