Super Pandit
AC Milan & Inter dalam Teror Inkonsistensi, Kuda Hitam Liga Italia Beri Ancaman di Perburuan Gelar
I Partenopei hanya berjarak 1 poin dengan sang pemuncak klasemen, AC Milan dan berada di atas Inter yang nangkir di posisi 3 dengan koleksi 63 angka
Dua pemain berhasil didatangkan secara gratis, yaitu Juan Jesus dari AS Roma dan kiper muda, David Marfella yang didatangkan dari tim Serie C, Bari.
Dana 19 juta yang dikeluarkan adalah untuk mempermanenkan dua pemain yang sejak musim lalu sudah membela Gli Azzuri yaitu, Matteo Politano dari Inter Milan dan meminjam Andre-Frank Zambo Anguissa dari Fulham.
Meskipun begitu, magis pelatih uzur tersebut mampu membawa Napoli tampil mempesona dan konsisten.
Baca juga: Benfica vs Liverpool: Pemain Ini Kini Menjadi Roda Penggerak di Liverpool, Musim Lalu Hanya Cadangan
Efisiensi taktik Spalletti
Dilansir Sofascore, musim ini Napoli menjadi tim kedua dengan penguasaan bola terbanyak di Liga Italia dengan 59,12% Ball Possession.
Skema dasar 4-3-3 yang diusung juru taktik asal Italia tersebut jelas mengutamakan permainan atraktif dan position play menggunakan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Rata-rata jumlah passing mereka adalah 512 per pertandingan dengan tingkat akurasi mencapai 86.7%. Kembali menjadi yang tertinggi di Liga Italia mengalahkan Sarriball di Lazio yang dikenal handal dalam urusan melakukan passing.
Spalletti senang membuat lawan kelimpungan lewat permainan position play yang dia usung, pergerakan tanpa bola para punggawa i Partenopei begitu cair.
Mereka tak terpaku dengan posisi di atas kertas, pergerakan pemain begitu cair untuk saling bertukar posisi saat melakukan serangan dan mengatur tempo permainan.
Lorenzo Insigne yang bermain sebagai winger begitu aktif menjemput bola ke tengah untuk menjadi 'sutradara' dalam serangan Napoli.

Posisinya di sisi sebelah kiri sering diisi oleh Fabian Ruiz yang bermain lebih melebar, bahkan Mario Rui sebagai full back aktif untuk mengisi lini penyerangan sebelah kiri yang ditinggalkan Insigne.
Hal tersebut membuat serangan yang digencarkan oleh i Partenopei berjalan sangat efektif dan efisien.
Mereka mencatatkan rata-rata melakukan 12 kali tendangan per pertandingan (paling banyak di Liga Italia) serta torehan 2.2 gol di setiap pertandingannya.
Musim ini di Liga Italia mereka menjadi tim paling produktif ketiga (56) setelah Inter Milan (63), dan Lazio (60).
Ya, efektifitas serangan yang dibangun i Partenopei membuat lini depan mereka begitu moncer sehingga memanjakan para penyerang mereka.