Liga Spanyol
Tidak Boleh Ada yang Lebih Tinggi dari Barcelona, Laporta Akui Tak Menyesal Singkirkan Leo Messi
Tidak boleh ada yang di atas Barcelona, kata Presiden Barcelona, Joan Laporta menegaskan alasan dia menendang Lionel Messi ke PSG.
Editor:
Muhammad Barir
Joan Laporta dinyatakan menjadi Presiden Barcelona yang baru pada Minggu (7/3/2021) waktu setempat.
Laporta memperoleh 54,28 persen suara dari total 30.184 anggota Barcelona yang memilih.
Dengan demikian, Laporta kembali ke peran yang pernah dia jalani dari 2003 hingga 2010.
Pria berusia 59 tahun ini menjadi presiden ke-42 dalam sejarah Barcelona yang akan menjabat hingga 2026.
Kini, setelah satu tahun menjabat sebagai Presiden Barcelona, Laporta membahas mengenai keputusannya melepas Lionel Messi di bursa transfer musim panas 2021.
Seperti diketahui, Barcelona terpaksa berpisah dengan Messi karena terbentur aturan dari Liga Spanyol.
Kondisi tersebut menyebabkan Barcelona tak bisa memperbarui kontrak La Pulga yang sudah kedaluwarsa.
Laporta pun menyebut bahwa hal itu menjadi momen yang paling menyedihkan dalam setahun masa jabatannya di Barcelona.
Meski demikian, Laporta mengaku tak menyesal melepas Messi karena itu dilakukan demi kebaikan Barcelona.
"Keputusan melepas Messi paling menyedihkan," kata Laporta seperti dikutip BolaSport.com dari situs resmi Barcelona.
"Saya tidak akan pernah ingin melakukannya, tetapi saya juga tidak menyesal karena kami harus menempatkan klub di atas segalanya, itulah yang kami lakukan, bahkan di depan pemain terbaik."
"Situasinya memang seperti itu."
"Kami menghadapi kenyataan."
"Tampaknya setelah itu tidak ada apa-apa, tetapi sejarah Barcelona terus berlanjut dan dengan kerja keras dan keputusan yang matang kami dapat kembali ke jalur kesuksesan, itulah yang sedang kami lakukan," tutur Laporta menambahkan.