Minggu, 5 Oktober 2025

Liga Champions

Pesan Guardiola: Dear Manchester City, Pantang Tiru Nasib Kurang Mujur AC Milan di Liga Champions

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola meminta anak asuhnya memiliki stabilitas permainan, jangan seperti AC Milan yang pasang surut di Liga Champions

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
Gareth Fuller / POOL / AFP
Manajer Manchester City Spanyol Pep Guardiola (kanan) bereaksi ketika gelandang Manchester City Jerman Ilkay Gundogan berada di lapangan menyusul tantangan dari gelandang Brighton Alireza Jahanbakhsh (tidak terlihat) selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Brighton dan Hove Albion dan Manchester City di Stadion Komunitas American Express di Brighton, Inggris selatan pada 18 Mei 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola memberikan pesan penting kepada anak asuhnya jelang laga di Liga Champions.

Manchester City dijadwalkan melakoni leg kedua babak 16 besar Liga Champions melawan Sporting CP, Kamis (10/3/2022) dini hari WIB.

Pep Guardiola meminta Kevin de Bruyne dkk menjadikan AC Milan sebagai tolak ukur.

Eks pelatih Barcelona itu tak ingin The Ciitizens memiliki pengalaman kurang apik seperti Rossoneri saat mentas di Liga Champions.

Seperti yang diketahui, Il Diavolo Rosso menjadi klub tersukses kedua dalam memenangi trofi Liga Champions setelah Real Madrid.

Baca juga: Liverpool vs Inter Milan, Liga Champions: Tampil Komplet, Sinyal Klopp Bersenang-senang di Anfield

Baca juga: Kunci Kebangkitan Arsenal & Kans Lolos ke Liga Champions: Magis Arteta Poles Atribut Pemain Muda

Stefano Pioli, Pelatih Kepala AC Milan saat FC Internazionale melawan AC Milan, Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza pada 5 Februari 2022. (Foto oleh Alessio Morgese / NurPhoto)
Stefano Pioli, Pelatih Kepala AC Milan saat FC Internazionale melawan AC Milan, Serie A, di Stadion Giuseppe Meazza pada 5 Februari 2022. (Foto oleh Alessio Morgese / NurPhoto) (Alessio Morgese / NurPhoto / NurPhoto via AFP)

Namun, sebelum kembali berpartisipasi pada musim ini, mereka telah absen selama tujuh tahun dari kompetisi antar klub elite di Benua Biru itu.

Era kejayaan rival sekota Inter Milan ini berlangsung di bawah kepemimpinan Arrigo Sacchi dan Fabio Capello.

"Saya ingat betul bagaimana AC Milan bersama Arrigo Sacchi dan Fabio Capello memenangi banyak gelar Liga Champions," terang Pep Guardiola, seperti yang dikutip dari laman Sempre Milan.

Pada intinya, pesan yang disampaikan bekas nakhoda Bayern Munchen adalah kontiunitas.

The Citizens tidak boleh memiliki pasang surut performa yang signifikan. Seperti apa yang dialami oleh Rossoneri.

"AC Milan kemudian absen dari kompetisi Liga Champions selama delapan atau sembilan tahun."

'Namun saat saya masih keecil, AC Milan bersama Sacchi adalah klub yang paling dikagumi seluruh dunia."

"Kita harus mencegah penurunan performa yang drastis. Sebuah klub dapat dikatakan sukses besar jika mampu menjaga konsistensi mereka dan selalu bertengger di atas," pinta Pep Guardiola.

Striker Manchester United Inggris Marcus Rashford (tengah) kalah dari pertahanan City selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 6 Maret 2022. (Photo by Oli SCARFF / AFP)
Striker Manchester United Inggris Marcus Rashford (tengah) kalah dari pertahanan City selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Manchester United di Stadion Etihad di Manchester, barat laut Inggris, pada 6 Maret 2022. (Photo by Oli SCARFF / AFP) (AFP/OLI SCARFF)

Terakhir kali AC Milan memenangkan Liga Champions adalah musim 2007.

Gelar Scudetto terakhir kali berada di pangkuan AC Milan adalah musim 2010/2011.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved