Pelatih Bayern Muenchen Gaul Banget, Nagelsmann Tampil Macho Naik Harley, 'Cool' di Atas Skateboard
Pelatih berusia 34 tahun itu terlihat mengendarai motor Harley Davidson tipe softail dan berpenampilan necis pada sesi latihan hari itu.
lihat foto
Nagelsmann seolah-olah menunjukkan jiwa mudanya saat mendatangi tempat latihan Bayern Muenchen.
Pelatih berusia 34 tahun itu terlihat mengendarai motor Harley Davidson tipe softail dan berpenampilan 'macho' pada sesi latihan hari itu.
Dengan senyum semringah, ia menatap ke salah satu orang yang berhasil mengabadikan momen tersebut.
Sebagaimana yang dilansir SuperBall.id melalui Bild, Harley Davidson tipe softail yang dikendarai oleh Nagelsmann tersebut memiliki harga mencapai 14 ribu euro atau sekitar Rp 220 juta.
Nagelsmann pun dikabarkan telah merombak beberapa komponen dari motornya itu.
Baca juga: AC Milan Pasang Radar Buat Trio Bernilai Total Rp 1,2 T, Rossoneri Tawarkan Kontrak ke Mazraoui
Ia juga dikenal sebagai seorang yang mencintai dunia otomotif dan sangat suka mengoleksi beberapa motor.
Pelatih Bayern itu memiliki motor Ducati Multistrada yang memiliki harga mencapai 17 ribu euro (Rp 267 juta), sedikit lebih mahal dibanding Harley Davidson-nya.
Berkat hobi mengoleksi motor itu, Nagelsmann mengatakan bahwa ia tak ingin dianggap seperti pebalap.
Nagelsmann mengatakan semuanya itu sekadar hobi, menurutnya mengendarai motor dapat menjernihkan pikiran.
"Ini hanya menyenangkan karena saya dapat menjernihkan pikiran," ujar Nagelsmann.
"Tapi saya bukan pembalap, saya hanya kepala keluarga dan saya terlalu menghargai hidup saya sendiri untuk mengambil risiko yang tidak perlu," jelasnya ketika disebut sebagai pembalap.
Mengendarai Harley Davidson ke tempat latihan bukan satu-satunya hal unik yang pernah Nagelsmann lakukan.
Ia pernah terlihat bermain skateboard di sekitar kompleks arena latihan Bayern Muenchen beberapa waktu lalu.
Ada alasan tersendiri kenapa Nagelsmann juga gemar bermain skateboard.
“Saya suka pergi dengan skateboard karena itu keren dan baik untuk lingkungan. Yang paling penting
masalahnya bukan untuk mengubah kepribadian hanya karena anda adalah seorang pelatih Bayern. Saya ingin menjadi Julian yang sama baik saat menikmati waktu luang atau saat menjadi pelatih yang ada di lapangan," kata dia dikutip dari Times Sport.
Inilah risiko memiliki pelatih yang masih muda dan akan selalu berjiwa muda, akan ada hal-hal unik yang ditunjukkannya. (M Hadi Fathoni/SuperBall)
