Super Pandit
Ketajaman Zlatan Ibrahimovic di Usia Senja, Peluang Scudetto AC Milan, Kepercayaan Stefano Pioli
Zlatan Ibrahimovic sukses mencetak satu gol untuk kemenangan 0-3 AC Milan menghadapi Venezia di giornata ke-21 Liga Italia pada (9/1/2022).
Sejak berusia 17 tahun, Zlatan sudah memegang sabuk hitam Taekwondo di Negara asalnya, Swedia.
Pemain kelahiran 3 Oktober 1981 tersebut, memiliki tempat latihan Taekwondo sendiri dirumahnya, yang membantu Zlatan menjaga kondisi fisiknya tidak hanya dari gym dan Sepakbola saja, namun juga lewat latihan Taekwondo yang sering dia pamerkan di akun Media Sosialnya.
Dilansir Britishtaekwondo, Dengan berlatih Taekwondo, maka akan menguatkan otot-otot, tulang, tendon dan ligamen.
Dengan bertambahnya kekuatan otot, maka tenaga juga semakin kuat. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya stamina dalam tubuh.
Maka tak heran, mengapa Zlatan masih dapat bermain hingga usianya yang sudah menginjak kepala empat.

Pengalaman puluhan tahun berkarir di Sepakbola dengan kondisi fisik yang masih prima membuat Zlatan lebih matang bermain saat usianya diatas 30 tahun.
Tak heran, dapat dikatakan Zlatan lebih hebat bermain saat usianya diatas 30 tahun, dengan rata-rata gol 0,83 per laga yang hampir dua kali lebih produktif dari pada Zlatan muda.
Zlatan merupakan pemain yang doyan mengembara di liga-liga top Eropa. Memulai karir di Malmo, Zlatan direkrut Ajax Amsterdam pada 2001, disaat itulah namanya melejit hingga akhirnya dia memulai petualangan karirnya dengan bermain di liga Italia bersama Juventus, Inter Milan dan AC milan.
Sempat ke Barcelona ditahun 2009, Ibra kembali lagi ke Italia sebelum akhirnya pindah ke Prancis untuk membela Paris Saint Germain di tahun 2012.
Karirnya sempat meredup saat berkostum Manchester United karena cedera yang sering membelitnya, hingga akhirnya dia memilih hijrah ke MLS dengan membela LA Galaxy di usia 37 tahun.
Sempat diprediksi karir Zlatan akan habis disana, ia justru melejit dengan menyumbang 56 gol dari 52 pertandingan di MLS.
Hingga akhirnya dia datang di Milan dengan menjadi Juru Gedor utama dibawah asuhan Stefano Pioli dan berhasil membawa Milan pada level mereka yang seharusnya.
Tak heran jika Milan lebih memilih untuk memperpanjang kontrak Zlatan musim ini dan menjadikannya tumpuan di lini depan.
Zlatan selama ini dikenal sebagai pesepakbola yang arogan dengan komentar sombong dan pedasnya. Seakan itulah yang menjadi jawaban dia mengapa dirinya tak ingin diremehkan.

Pemain berjuluk Ibrakadabra ini masih ingin membuktikan diri bahwa di usia yang tidak muda lagi, dirinya masih sanggup untuk tampil di level tertingginya bersama Rossoneri.