Selasa, 30 September 2025

Super Pandit

Magis Shin Tae-yong Kalahkan Jerman adalah Magis yang Dinanti Indonesia di Leg ke-2 Final Piala AFF

Dengan sistem 4-4-2 yang sering ia usung, Indonesia dapat bermain pragmatis dan menunggu celah pertahanan Timnas Thailand terbuka.

Penulis: deivor ismanto
PSSI.ORG
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan arahan kepada anak asuhnya dari pinggir lapangan saat gelaran Piala AFF 2020. 

Tae-yong meninggalkan peran striker murni yang identik dengan postur jangkung, permainan fisik, dan sundulan yang mematikan menjadi permainan cepat yang energik, kreatif, dan efisien.

Bahkan tiga dari empat gelandang Timnas Garuda adalah tipikal pemain yang memiliki kecepatan, Witan Sulaeman (gelandang kanan), Irfan Jaya (gelandang kiri), Ramai Rumakiek (gelandang kiri/tengah).

Witan Sulaeman (kiri) dari Indonesia menghibur Ikhsan Fandi dari Singapura setelah pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 25 Desember 2021. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP)
Witan Sulaeman (kiri) dari Indonesia menghibur Ikhsan Fandi dari Singapura setelah pertandingan leg kedua semifinal sepak bola AFF Suzuki Cup 2020 antara Singapura dan Indonesia di National Stadium di Singapura pada 25 Desember 2021. (Photo by Roslan RAHMAN / AFP) (AFP/ROSLAN RAHMAN)

Baca juga: Syarat Timnas Indonesia Bisa Juara Piala AFF 2021, Garuda Butuh Keajaiban Tulis Comeback Fantastis

Baca juga: Blunder Taktik Shin Tae-yong, Mimpi Indah Timnas Indonesia Juara Piala AFF 2021 Terancam Ambyar

Ketiga pemain yang disebutkan di atas memiliki intusisi menyerang cukup baik meskipun secara postur tak begitu tinggi dan kekar.

Mereka memiliki kecepatan dan kemampuan dribel yang berulang kali mampu mengeksploitasi pertahanan lawan di Piala AFF 2020.

Tak hanya itu, para pemain pun percaya diri untuk melakukan sepakan jarak jauh.

Witan Sulaeman beberapa kali di partai uji coba dan Piala AFF melakukan gerakan cut inside dari sisi kiri pertahanan lawan yang diakhiri tendangan ke gawang.

Satu gol pernah ia ciptakan lewat cara seperti itu kalah Timnas Indonesia bertemu Australia di Kualifikasi Piala Asia U-23.

Witan sudah menunjukkan atribusinya lewat sumbangan gol, kita tinggal menunggu magis Bagus Kahfi untuk mampu menggetarkan jala gawang Timnas Australia.

Skuat Timnas Indonesia memang memiliki nama-nama besar, Witan dan Egy memang mencolok lantaran bermain untuk tim eropa.

Namun, pemain di liga lokal pun juga tak kalah mentereng. Masih berusia muda, mereka sudah menjadi tumpuan untuk timnya masing-masing.

Sebut saja Alfeandra Dewangga, Pratama Arhan, Rachmat Irianto, Hanis Saghara, Ramai Rumakiek, Rizky Ridho, hingga Kadek Agung, mereka semua bermain reguler dan udah menciptakan lebih dari 4 caps di BRI Liga 1 Indonesia.

Sebelumnya, Timnas Indonesia pernah bermain pragmatis kala meraih hasil imbang dengan skor kaca mata melawan Vietnam di penyisihan grup Piala AFF 2020.

Dengan memasang 5 bek, Shin Tae-yong sukses membuat kolektivitas permaianan Vietnam mati kutu, gawang Nadeo hanya mampu menerima ancaman sebanyak 2 kali.

Sisanya, percobaan tendangan Timnas Vietnam selalu gagal mengarah ke gawang dan berakhir sia-sia di sepertiga akhir pertahanan Indonesia.

Hal tersebut bisa dicoba Tae-yong kala bertemu Thailand di leg kedua, tak harus bermain dengan 5 bek.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved