Super Pandit
Ezra Walian, Olivier Giroud-nya Timnas Indonesia yang lebih Efisien dari Teerasil Dangda
Dengan kehadiran Ezra di lapangan, kita akan lebih sering menyaksikan barisan winger Indonesia berselebrasi di tepi lapangan.
Gaya bermain Ezra seperti halnya Olivier Giroud, ia mampu menjadi pemantul dan pembuka ruang bagi lini kedua.
Ketika mengalami kebuntuan tipikal striker seperti mereka dapat menajdi pemecah kebuntuan meski di sepanjang pertandingan bermain tak begitu mencolok.
Pergerakan Ezra yang cair dapat membuka ruang bagi para winger Indonesia untuk bermain lebih menusuk.
Khususnya untuk Irfan Jaya dan Witan Sulaeman yang sudah mencatatkan tiga dan dua gol di Piala AFF.
Suburnya para winger Timnas Indonesia adalah andil dari keberadaan Ezra yang mampu menjadi tembok sekaligus pembuka ruang.
Irfan Jaya berkali-kali mampu masuk ke kotak penalti karena melebarnya posisi Ezra, begitu juga dengan Witan Sulaeman.
Pergerakan Witan yang agresif membutuhkan waktu untuk bergerak menusuk.
Ezra yang pandai dalam menahan bola akan memberi celah dan waktu bagi Witan untuk memilih ruang kosong agar mampu melakukan fenetrasi.
Bahkan jika dibandingkan dengan striker sekaliber Teerasil Dangda, peran Ezra sebenarnya lebih lengkap.
Dangda adalah target man, fungsi dia untuk mencetak gol sebanyak mungkin, Dangda tak bisa berperan seperti Ezra yang kuat dalam hal menahan bola dan membuka ruang bagi para winger dan second line.
Ya, Ezra memang tak begitu produktif tapi perannya efisien dalam skema yang diusung Shin Tae-yong.
Dengan kehadiran Ezra di lapangan, kita akan lebih sering menyaksikan barisan winger Indonesia berselebrasi di tepi lapangan.
Ezra akan selalu bermain, memang tidak terlalu menonjol, tapi efisiensi permainannya akan membuat Timnas Indonesia tampil bertaji dan memenangkan pertandingan dengan skor mencolok.
(Tribunnews.com/Deivor)