Selasa, 30 September 2025

Super Pandit

Kolektivitas Inter Milan, Ramuan Simone Inzaghi, Peran Barella & Calhanoglu, Ketajaman Lini Depan

Kemenangan meyakinkan Nerazzurri atas Salernitana semakin membuktikan bahwa Inter Milan di tangan Inzaghi adalah Inter Milan yang berbahaya.

Penulis: deivor ismanto
Carlo Hermann / AFP
Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi (belakang keempat), bek Inter Milan dari Belanda Denzel Dumfries (ke-2), penyerang Bosnia dari Inter Milan Edin Dzeko (ke-3), bek Inter Milan dari Italia Federico Dimarco (ke-3), dan penyerang Inter Milan dari Argentina Lautaro Martinez (ke-2). ) mengakui publik pada akhir pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Salernitana dan Inter Milan pada 17 Desember 2021 di stadion Arigis di Salerno. 

Ia mampu menunjukkan performa apik ketika dimainkan, baik saat tampil starter ataupun datang dari bangku cadangan.

Dua golnya ke gawang Shakhtar adalah bukti bahwa Dzeko belum habis, ia masih dapat diandalkan untuk menjadi juru selamat Nerazzurri di laga-laga penting.

"Lukaku memang lebih baik dari Dzeko sebelumnya, tetapi ia lebih lengkap sebagai pemain," puji Marchegiani.

"Dia (Dzeko) lebih lengkap dari Lukaku, Inter Milan bisa menggunakannya dengan cara sangat baik,"

"Terbukti ia mampu bermain bagus dengan Correa, dia tahu bagaimana melakukan hal baik melalui kombinasi operan maupun di area penalti," lanjutnya.

Seperti yang dikatakan Marchegiani, salah satu pemain yang layak disorot untuk adalah penampilan yang ditunjukkan Joaquin Correa.

Anak asuh Inzaghi saat masih menukangi Lazio itu menjadi trequartista handal yang bermain di belakang striker utama.

Correa sudah mengemas empat gol dan satu assist untuk Nerazzurri musim ini, satu assist ia kemas di pertandingan menghadapi Lazio untuk gol yang diciptakan Lautaro Martinez.

Kemampuan dribel dan kelincahan pemain asal Argentina ini mampu menjadi pemecah kebuntuan Inter Milan.

Tusukannya dari tengah mampu membuka celah pertahanan lawan, ia dapat merangksek sendiri ke sepertiga akhir lewat aksi individu kemudian memberikan umpan ataupun melakukan penyelesaian akhir sendiri.

Catatan dribble completed yang berada di angka 2.82 per pertandingan adalah bukti dari kemampuannya dalam mengolah si kulit bundar.

Itu juga yang menjadi alasan Inzaghi rela menentengnya dari Lazio untuk menambah amunisi Inter Milan di lini depan.

Ia mampu menjadi pelayan bagi Dzeko dan Lautaro, bahkan rata-rata gol Correa lebih apik dari nama yang disebutkan kedua.

Pelatih Inter Milan Italia Simone Inzaghi bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Sampdoria dan Inter Milan di Stadion Luigi Ferraris di Genoa pada 12 September 2021.
Pelatih Inter Milan Italia Simone Inzaghi bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Sampdoria dan Inter Milan di Stadion Luigi Ferraris di Genoa pada 12 September 2021. (Marco BERTORELLO / AFP)

Secara permainan, Inzaghi mengusung play position dengan mengandalkan pergerakan pemain dan perpindahan bola dengan cepat dari kaki ke kaki.

Itu yang menjadi perbadaan gaya permainannnya dengan Conte meski sama-sama menggunakan pakem dasar 3-5-2.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
AC Milan
5
4
0
1
9
3
6
12
2
Napoli
5
4
0
1
10
5
5
12
3
Roma
5
4
0
1
5
1
4
12
4
Juventus
5
3
2
0
9
5
4
11
5
Inter Milan
5
3
0
2
13
7
6
9
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan