Super Pandit
Senjata Timnas Indonesia di Piala AFF 2020: Eksplorasi Lini Sayap & Skema Modern Shin Tae-yong
Timnas Indonesia menatap Piala AFF 2020 dengan kepala tegak bersama Shin Tae-yong.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Muhammad Nursina Rasyidin
Salah satu contohnya adalah gol Irfan Jaya saat PSS Sleman menjamu Barito Putera, Irfan Jaya yang berlari menusuk mendapatkan umpan sundulan kepala dari striker asal Serbia tersebut.
Dengan tenang, Irfan jaya mampu menaruh bola ke arah pojok kanan Barito yang dijaga oleh Aditya Harlan.
Proses tersebut hampir mirip dengan gol Irfan Jaya ke gawang Myanmar dalam partai uji coba di Turki, Irfan yang berlari menusuk di sisi kiri menerima umpan matang dari Dewangga.
Sontekan kaki kanannya mampu mengecoh kiper Myanmar dan membawa Indonesia unggul dengan skor 2-0.
Jika Irfan jaya bergerak dari kiri, penampilan ciamik juga ditunjukkan Witan Sulaeman bersama Timnas Garuda.
Sang juru taktik, Shin Tae-Yong begitu percaya dan paham betul dengan kemampuan pemain milik Lechia Gdansk tersebut.
Dari beberapa laga yang sudah dijalani Timnas Indonesia, baik di kelompok umur ataupun tim senior, Witan selalu masuk dalam skuat pilihan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Dalam skema 4-4-2 dan 4-1-4-1 milik Shin Tae-yong, Witan yang memiliki kecepatan diberi peran olehnya menjadi seorang inverted winger.
Menariknya, Witan begitu fleksibel untuk dimainkan di posisi kanan ataupun kiri penyerangan Timnas Indonesia.
Sang pemain memiliki kualitas kaki kanan dan kiri yang sama baiknya, itu memberikan keleluasaan bagi Witan untuk melakukan cut inside lalu menyelasaikan peluang menggunakan kaki kiri atau kaki kanan dengan efektif.

Atribusi utama Witan adalah kecepatan dan kemampuan dribelnya yang mumpuni, ia juga mampu menyelesaikan peluang dengan baik.
Shin Tae-yong pun memanfaatkan kemampuannya untuk bermain lebih menusuk ke dalam kotak penalti lawan lalu mencetak gol.
Satu gol Witan ke gawang Taiwan adalah contohnya. Witan yang berlari menusuk dari sisi kanan, mendapatkan umpan terobosan dari Kadek Agung. Dengan dingin, ia melakukan plesing yang mampu mengecoh kiper Taiwan dan membuat Timnas unggul 3-0.
Gol hampir mirip juga Witan ciptakan saat Timnas Indonesia melakoni uji coba melawan Nepal di Tajikistan, pemain bebrusia 20 tahun tersebut kembali melakukan pergerakan menusuk dari sisi kanan kemudian menjebol gawang Nepal lewat sontekan kaki kanan.
Tak hanya bermain menusuk, Witan juga dapat bermain sebagai winger murni yang aktif melakukan pergerakan dari sisi sayap lalu melakukan crossing untuk melayani penyerang Timnas di tengah.