Super Pandit
Christopher Nkunku, Buangan PSG yang Dipoles RB Leipzig menjadi Kandidat Top Skor Liga Champions
Nkunku adalah permata yang dibuang PSG dengan harga murah, penampilan hebatnya bersama Leipzig adalah bukti bahwa dirinya bukanlah pemain sembarangan.
TRIBUNNEWS.COM - Christopher Nkunku menjadi bintang dalam kemenangan lima gol tanpa balas RB Leipzig atas raksasa Belgia, Club Brugge di Liga Champions.
Nkunku sukses mencatatkan namanya di papan skor sebanyak dua kali, predikat Man Of The Match pun ditujukan kepadanya.
Berkat tambahan dua gol itu juga, nama Nkunku masuk dalam jajaran top skor Liga Champions bersama para striker elite sekaliber Robert Lewandowski dan Cristiano Ronaldo.
Sayangnya, langkah untuk menambah pundi-pundi gol pria asal Prancis itu harus terhenti lantaran gagalnya Leipzig melaju ke babak 16 besar.

Baca juga: Superioritas Liverpool di Liga Champions, Magis Taktik Klopp, Peran Rekrutan Anyar & Sihir Mo Salah
Baca juga: Real Madrid Tatap Trofi Liga Champions Lewat DNA Juara Sosok Pengganti Ramos & Idola Cannavaro
Namun, apapun itu, penampilan mentereng yang ia suguhkan di ajang Liga Champions sukses membuktikan dirinya bahwa ia tak pantas dibuang Paris Saint-Germain (PSG).
Nkunku adalah pemain asal Paris, Prancis, yang sejak kecil bercita-cita untuk memperkuat tim terbesar di kota itu, Paris Sain-Germain.
Nkunku kecil adalah anak yang berbeda dengan teman-temannya, bocah-bocah seusianya akan lebih banyak bermain ketimbang memikirkan masa depan.
Namun tidak untuk Nkunku, ia selalu berlatih keras untuk masuk ke dalam bagian PSG.
Dan benar saja, saat usianya menginjak 13 tahun, Nkunku direkrut oleh pencari bakat PSG yang mengganggapnya sebagai pemain penuh potensi.
Terus menunjukkan potensinya, Nkunku pun dilirik pelatih PSG saat itu, Laurent Blanc untuk ikut dalam tour pra musim PSG di musim 2013/2014.
Dua tahun kemudian, Nkunku merasakan debutnya bersama tim senior PSG untuk berlaga di kompetisi tertinggi Liga Prancis, Ligue 1.
Namun, datangnya barisan pemain elite eropa membuat namanya disingkirkan.
Ia hanya merasakan menit bermain sebanyak 78' menit selama semusim sebelum akhirnya dijual ke RB Leipzig dengan harga murah.
Ya, pemain sementereng Nkunku hanya dihargai 13 juta euro oleh Paris Saint-Germain.
Pelatih Leizig saat itu Julain Nagelsmann pun senang bukan main, ia menganggap Nkunku adalah pemain muda dengan segudang potensi.
"Dia (Nkunku) adalah pemain muda hebat, potensinya besar untuk dapat memberi hasil positif untuk kami," Kata Nagelsmann di awal kedatangan Nkunku dilansir L'Equipe.
"Kami mendapat pemain hebat dari tim yang hebat, dia akan menjadi bagian penting untuk tim ini," lanjut juru taktik yang saat ini melatih Bayern Munchen itu.
Dan benar saja, tak butuh waktu lama bagi Nkunku untuk membuat publik Leipzig kagum dengan kemampuannya.
Baca juga: Sorotan Hasil Liga Champions: Filosofi Ilmu Padi sang Juru Selamat AC Milan Junior Messias
Baca juga: Hasil Liga Champions: Klopp Masih Murung meski Liverpool Digdaya & Pujian Gol Roket Alcantara
Nkunku bersama Leipzig menjadi pemain versatile yang dapat bermain sebagai gelandang, winger, dan striker.
Dalam tiga posisi tersebut, ia mampu menunjukkan performa yang konsisten.
Di bawah asuhan Nagelsmann, Nkunku menjadi pemain dengan jumlah penampilan terbanyak kedua untuk Leipzig (75) ia hanya kalah dari Peter Gulacsi (80).
Sosoknya berhasil membawa Leipzig tampil bertaji di Bundesliga dengan selalu masuk di tiga besar papan klasemen.
Kepergian Nagelsmann menuju Bayern Munchen tak membuat performa Nkunku menurun.
Justru sebaliknya bersama asuhan Jesse Marsch, ia disulap menjadi pemain depan dengan intuisi menyerang yang mematikan.
Marsch yang menggunakan skema 3-4-1-2 menaruh Nkunku tepat dibelakang dua striker utama Leipzig.
Ia bebas bergerak, baik dari sisi tepi maupun menusuk ke dalam kotak penalti untuk mencetak gol.
Dilansir FBref, sentuhan di dalam kotak 16 Nkunku berada di angka 6.64, jauh lebih banyak saat dirinya dilatih Nagelsmann, sentuhan di kotak penaltinya hanya berada di angka 4.71.
Hal tersebutlah yang membuat torehan gol Nkunku musim ini begitu mencolok, dari 19 pertandingan yang sudah ia jalani, Nkunku sukses menyumbangkan 13 gol.
Tak hanya itu, ia juga menjadi pemain yang handal dalam urusan megirim umpan, catatan 8 assist adalah bukti dari kegemilangan pemain berusia 24 tahun tersebut.
Sebagai pemain nomor 10, Nkunku juga mampu berperan besar dalam progresi bola Die Roten Bullen , ia menorehkan 79,6% umpan sukses di sepertiga akhir.
Berdirinya Nkunku tepat di belakang striker membuat naluri mencetak golnya terasah. Ditambah dengan kecepatan dan visi menyerangnya, gol dan assist terus berhasil ia sumbangkan.
Ya, atribut utama Nkunku adalah agresifitas dan etos kerjanya yang luar biasa.
Ia memberi daya ledak dalam penyerangan Leipzig, pemain berpostur 175 itu mengancam pertahanan lawan lewat kecepatan dan kemampuan dribelnya.
Nkunku tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.
Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Leipzig guna melakukan serangan balik.
Hattricknya ke gawang Manchester City di laga perdana UCL adalah bukti dari kelihaian Nkunku dalam mencari ruang saat Leipzig melakukan transisi menyerang.
Di gol pertama dengan jeli ia berdiri di depan Nathan Ake yang memiliki postur tubuh lebih tinggi, alhasil, ia dapat dengan mudah menyundul bola untuk menjebol gawang Ederson.
Lalu gol terakhir, ia mampu memanfaatkan celah yang ditinggalkan Ake untuk merangsek ke dalam kotak 16 City kemudian melakukan finishing berkelas dengan kaki kanan.
Ya, Nkunku adalah permata yang dibuang PSG dengan harga murah, penampilan hebatnya bersama Leipzig adalah bukti bahwa dirinya bukanlah pemain yang layak untuk diremehkan.
Meski gagal melaju ke babak 16 besar Liga Champions, saat ini namanya berada di atas Cristiano Ronaldo dan Karim Benzema dalam perebutan sepatu emas.
Top Skor Liga Champions
9 gol: Lewandowski (Bayern Munchen), Sebastian Haller (Ajax Amsterdam)
7 gol: Christopher Nkunku (RB Leipzig)
6 gol: Mohamed Salah (Liverpool), Cristiano Ronaldo (Man United)
5 gol: Karim Benzema (Real Madrid)
4 gol: Leroy Sane (Bayern Munchen), Riyad Mahrez (Man City)
(Tribunnews.com/Deivor)