Jumat, 3 Oktober 2025

Super Pandit

Benci Dikaitkan dengan MU, Rodgers Punya Misi Besar Bersama Leicester, Ulang Dongeng 2015/2016

Leicester bukan lagi dianggap sebagai tim kuda hitam, keberadaanya diakui sebagai tim yang mampu finish di papan atas dan bersaing memperebutkan gelar

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
Rui Vieira / POOL / AFP
sepak bola Liga Utama Inggris antara Leicester City dan Chelsea di Stadion King Power di Leicester, Inggris tengah pada 19 Januari 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru taktik Leicester City, Brendan Rodgers menanggapi isu kepindahannya ke Manchester United dengan nada yang sinis.

Ia menepis kabar burung tentang posisinya yang terus dikaitkan menjadi pengganti Solskjaer di Manchester United.

“Pertama, Ini benar-benar tidak sopan bagi Anda untuk mengajukan pertanyaan ketika Anda memiliki manajer yang baik yang sedang bekerja di klub," Kata Rodgers dilansir Livescore.

"Kedua, saya tidak bisa mengomentarinya (kabar pindah ke MU) karena itu sesuatu yang tidak nyata, saya bangga melatih Leicester City,” lanjutnya.

Baca juga: AC Milan Bidik Lingard, Kecocokan dengan Skema Pioli, Tiru Langkah Moyes & Pelayan Zlatan

Baca juga: Debut Steven Gerrard di Aston Villa di Liga Inggris, Sebelum Hadapi Liverpool dan Manchester City

Ya, jawaban menohok Rodgers tentang isu yang beredar selama ini menandakan bahwa dirinya tak sedikit pun berminat untuk datang ke Old Trafford.

Justru sebaliknya, eks pelatih Liverpool itu memiliki misi yang besar bersama Leicester City, karir kepelatihannya bersama Leicester juga dapat dikatakan mentereng.

Ia memiliki ambisi yang besar bersama tim yang bermarkas di Stadion King Power tersebut.

Sejak musim lalu, The Foxes sudah menjadi tim unggulan yang keterlibatannya dalam mengganggung kenyamanan tim big six di Liga Primer Inggris begitu mencolok.

Tak hanya itu, sudah ada sumbangan dua gelar (FA Cup dan English Super Cup) Eenam tahun sejak Leicester City secara mengejutkan meraih gelar Liga Primer Inggis pada musim 2015/2016.

Kedua trofi domestik tersebut berhasil mereka raih dengan mengalahkan dua tim raksasa Liga Primer Inggris yaitu Chelsea dan Menchester City.

Artinya, The Foxes bukan lagi dianggap sebagai tim kuda hitam, keberadaanya memang diakui sebagai tim yang mampu finish di papan atas dan bersaing memperebutkan gelar, serta mewakiliki Inggris untuk berkompetisi di laga-laga Kontinental.

Meski sempat terseok-seok di musim 2016/2017 dan 2017/2018, Leicester City berhasil bangkit dan tampil konsisten bersama juru taktik asal Irlandia Utara, Brendan Rodgers.

Rodgers sengaja didatangkan The Foxes berkat catatan menterengnya di Liga Skotlandia bersama Glasgow Celtic.

Saat itu, pelatih berusia 48 tahun tersebut sukses meraih tujuh frofi domestik untuk The Hoops dalam waktu kurang dari tiga tahun, mengesankan.

Bak juru selamat, Rodgers berhasil mengangkat kembali derajat The Foxes di musim 2019/2020.

Manajer Leicester City dari Irlandia Utara, Brendan Rodgers, menyaksikan pertandingan babak 32 besar Liga Europa UEFA, pertandingan sepak bola leg kedua antara Leicester City dan Slavia Praha di King Power Stadium di Leicester, Inggris tengah pada 25 Februari 2021.
Adrian DENNIS / AFP
Manajer Leicester City dari Irlandia Utara, Brendan Rodgers, menyaksikan pertandingan babak 32 besar Liga Europa UEFA, pertandingan sepak bola leg kedua antara Leicester City dan Slavia Praha di King Power Stadium di Leicester, Inggris tengah pada 25 Februari 2021. Adrian DENNIS / AFP (Adrian DENNIS / AFP)

Baca juga: Konsistensi Arsenal, Peran Ben White dan Aaron Ramsdale, Kunci Arteta Jelang Lawan Liverpool

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
3
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
4
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
5
Sunderland
6
3
2
1
7
4
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved