Jumat, 3 Oktober 2025

Super Pandit

Masa Depan Juventus ada di Kaki-kaki Lelah Paulo Dybala dan Serial Winner-nya Bersama Allegri

Kini, kebangkitan Juventus berada di kaki-kaki lelah Paulo Dybala, pemilik nomor 10 Juventus itu tak boleh menjadi pemain pesakitan (lagi).

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
Twitter/Juveindonesia
Pelatih dan Pemain Juventus, Massimiliano Allegri dan Paulo Dybala 

TRIBUNNEWS.COM -  Paulo Dybala menjadi aktor penting dalam kemenangan Juventus atas tamunya dari Russia, Zenit St Petersburg pada Rabu (3/11/2021) dini hari.

Pertandingan yang digelar di Allianz stadium tersebut, tim asuhan Massimiliano Allegri berhasil unggul dengan skor 4-2.

Tiga dari empat gol yang diciptakan Juventus berasal dari kaki Paulo Dybala, pemain asal Argentina itu sukses menyumbangkan dua gol dan satu assist dan mengantar Bianconeri lolos ke babak 16 besar Liga Champions.

Tak hanya itu, tambahan dua golnya di laga tersebut membuat koleksi gol Dybala untuk Juventus menjadi 106 buah, ia sukses melewati torehan gol milik Michel Platini dengan 104 golnya.

Sekitar 70 persen, gol-gol yang diukir Dybala untuk Bianconeri adalah hasil dari kerja sama-nya bersama Allegri.

Diasuh Allegri dari 2015 sampai 2019, Pemain 27 tahun itu mampu mengoleksi 78 gol dan 25 assist dari 182 penampilan di seluruh kompetisi.

Pemain depan Juventus Argentina Paulo Dybala (kanan) merayakan di samping pemain depan Juventus Italia Federico Chiesa setelah mencetak penalti selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Zenit pada 02 November 2021 di stadion Juventus di Turin.
Isabella BONOTTO / AFP
Pemain depan Juventus Argentina Paulo Dybala (kanan) merayakan di samping pemain depan Juventus Italia Federico Chiesa setelah mencetak penalti selama pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Zenit pada 02 November 2021 di stadion Juventus di Turin. Isabella BONOTTO / AFP (Isabella BONOTTO / AFP)

Baca juga: Hasil Juventus vs Zenit di Liga Champions, Brace Dybala Bawa Tuan Rumah ke Babak 16 Besar

Baca juga: Juventini Sejati, Fabio Quartararo Sudah Sejak Lama Jatuh Hati kepada Juventus

"Paulo Dybala tiba ketika dia masih kecil, sekarang dia adalah pria yang menyadari bahwa ini adalah musim yang penting baginya. Dia memiliki permainan yang luar biasa, saya berharap banyak darinya," Ucap Allegri dilansir BT Sports.

"ini akan menjadi tahun yang penting bagi Paulo Dybala yang telah menampilkan dirinya dengan sangat bagus, baik secara fisik maupun mental," lanjutnya.

Allegri tahu, pemain asal Argentina tersebut adalah sosok yang harus dipertahankan dan bukan disisihkan seperti sebelum-sebelumnya.

Di musim ini, meskipun Juventus masih dalam performa yang mengecewakan di liga domestik, Dybala menjadi pilihan utama Allegri untuk mengisi plot penyerang di skema 4-4-2 miliknya.

Walau tertatih-tatih, lantaran seringnya ia mengalami cedera, kontribusi Dybala untuk Juventus masih mencolok, ia mampu mencetak 6 gol dan 4 assist dari 10 pertandingannya bersama Bianconeri.

Allegri memang mengenal Dybala lebih dari pelatih lainnya. Dybala tak pernah mengecewakan meski bermain di berbagai peran, baik sebagai striker bayangan ataupun pencetak gol utama.

Walaupun selama dua musim ini sang pemain harus bergelut dengan cedera yang dialaminya, Allegri tetap memberi kepercayaan penuh bagi Dybala untuk mencuat.

Kini, kebangkitan Juventus berada di kaki-kaki lelah Dybala, pemilik nomor 10 Juventus itu tak boleh menjadi pemain pesakitan (lagi). 

Kinerjanya untuk Allegri dan Bianconeri begitu diandalkan dari musim ke musim, kerja sama antara keduanya sukses menghadirkan barisan gelar dan puluhan gol untuk Juventus.

Awal romansa Dybala dan Allegri

Di musim 2014/2015 Paulo Dybala yang bermain untuk Palermo, berhasil mencuri perhatian klub-klub besar di Eropa.

Bagaimana tidak, ia berhasil mencetak 13 gol dan 10 assist di musim pertamanya bermain dalam kompetisi tertinggi di Italia, Serie A.

Klub-klub kaya raya dan mentereng pun adu sikut untuk mendapatkan tanda tangan Dybala yang saat itu baru berusia 20 tahun.

Sebut saja Chelsea, Paris Saint-Germain hingga Manchester United tertarik untuk merekrut Dybala dari Palermo.

Namun, nama besar Juventus dan Allegri membuat Dybala lebih terpincut untuk bermain di tim asal Turin tersebut.

Paulo Dybala
Paulo Dybala (zimbio.com)

Di paruh musim bersama Si Nyonya Tua, Dybala langsung nyetel dengan skema 3-5-2 milik Allegri.

Dybala sukses mencetak 6 gol dan 2 assist dari 16 pertandingan.

Itu menjadikan Dybala sebagai pemain paling produktif saat melakoni paruh musim bersama Juventus, mengalahkan nama besar seperti Carlos Tevez dan Alessandro Del Piero.

Gelontoran 19 gol berhasil di cetak Dybala sepanjang musim Serie A 2015/2016.

Torehan tersebut menobatkan Dybala sebagai top skor Juventus di musim itu.

Ia juga sukses mengantar Bianconeri meraih Treble Winner. Serie A, Coppa Italia, dan Supercoppa Italia berhasil dibawa pulang Juventus dalam musim yang sama.

Kepercayaan lebih

Performa gemilang Dybala membuat Bianconeri menaruh harapan besar kepadanya.

nomor punggung 10 langsung diberikan kepada pemain berkaki kidal tersebut saat Paul Pogba memilih hengkang ke Manchester United.

Dybala melanjutkan legacy Allesandro Del Piero, Michel Platini, dan Roberto Baggio sebagai pemilik nomor keramat sebelumnya.

Dybala dan Allegri
Dybala dan Allegri (@worldtodaynews)

Namun, Kedatangan Gonzalo Higuain di musim 2016/2017 membuat Massimiliano Allegri mengubah skema bermainnya.

Dari yang semula 3-5-2 menjadi 4–3-3. Posisi dan peran Dybala juga dirubah oleh Allegri, ia tak diperankan sebagai pencetak gol utama. Ia harus berbagi dengan Higuain yang diplot sebagai striker no 9.

Dybala sempat terseok-seok dengan skema anyar Allegri tersebut, ia baru bisa mencetak gol perdana di pertandingan yang ke tujuh.

Total gol yang mampu dicetak Dybala musim itu juga turun menjadi 11 gol saja.

Gonzalo Higuain yang berperan sebagai striker utama mampu mencetak 24 gol dan menjadi top skor Bianconeri.

Namun, di musim selanjutnya Dybala mampu beradaptasi dengan peran barunya.

Di tangan Allegri ia digodok menjadi pemain yang serba bisa, baik sebagai striker bayangan ataupun striker utama, Dybala mampu berperan dengan sama baiknya.

Allegri memberi peran untuk Dybala sebagai striker bayangan, ia berada tepat di delakang striker utama.

Perannya tak hanya untuk mensuplai bola kepada striker utama, melainkan juga mencetak gol dari lini kedua.

Dybala juga diberi tanggung jawab lain oleh Allegri, yaitu menjadi kreator serangan, ia sering menjemput bola ke tengah untuk mengatur serangan Bianconeri.

Dan hasilnya pun sempurna, di musim itu, (2017/2018). Sebanyak 22 gol berhasil ditorehkan oleh Dybala, ia kembali menjadi top skor klub mengungguli Higuain yang saat itu hanya mencetak 16 gol.

Dybala juga tak pernah tak menangkat trofi ketika berada dalam asuhan Allegri. Yang kurang dalam karirnya bersama Bianconeri hanyalah trofi Liga Champions.

Keinginan besar Juventus untuk mengangkat trofi Si Kuping Besar, mengharuskan Allegri untuk dipecat.

Meskipun sukses memberi gelar domestik dari musim ke musim, pelatih berusia 54 tahun itu dianggap tak becus dalam hal mendatangkan trofi kontinental.

Kepergian Allegri

Kepergian Allegri membuat peran Dybala meredup, apalagi ditambahnya kedatangan Cristiano Ronaldo pada 2018/2019.

Itu membuat seluruh serangan difokuskan kepada seorang Ronaldo.

Pelatih pengganti Alleri saat itu, Maurizio Sarri juga tak begitu percaya dengan kemampuan Dybala.

Skema 4-3-3 milik Sarri membuat pelatih asal Italia tersebut lebih memilih striker murni di tengah dan pemain cepat di sisi sayap.

Dybala yang lebih berperan sebagai striker bayangan kesulitan untuk beradaptasi, hingga akhirnya tak diberi kesempatan banyak untuk bermain.

Performa Dybala kian meredup dan sering diisukan akan meninggalkan klub.

Musim lalu, bersama Andrea Pirlo pun demikian, Dybala tak mampu memberi kontribusi seperti saat masih bersama Allegri.

Apalagi, ditambah seringnya Dybala mengalami cedera, itu membuat waktunya untuk beradaptasi bersama skema Pirlo harus terhambat.

Dybala mengalami masalah pada ligamen dan betis, cedera tersebut membuatnya harus absen lebih dari 120 hari.

Bersama Pirlo, Dybala tampil sebanyak 26 kali di seluruh kompetisi. Kontribusinya sangat minim, ia hanya mencetak 5 gol dan 6 assist.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved