Super Pandit
Liga Champions: Solskjaer & Pertanyaan yang Mengiringinya, Pakai Skema Conte atau Balik ke 4-2-3-1?
Karir Solskjaer yang terselamatkan berkat kontra strategi saat menghadapi Spurs difavoritkan untuk ia pertahankan di laga melawan Atalanta malam nanti
Serangan Setan Merah dimandori oleh pemain nomor sepuluh mereka, Bruno Fernandes yang aktif bergerak dan menjembatani serangan United.
Pemain asal Portugal tersebut adalah kreator serangan utama Setan Merah, ia menjadi yang tertinggi dalam hal progressive passes (6.16) begitu juga passes attempted (63.25).
Aliran bola dan serangan United ke sepertiga akhir hampir selalu berawal dari Bruno, statisiknya begitu mencolok, passes into final third Bruno berada di angka 4.79, lagi-lagi yang tertinggi.
Untuk menghadapi Atalanta yang juga memakai skema tiga bek, Solskjaer patut mempertahankan apa yang telah ia lakukan saat melawan Spurs.
Atalanta yang mengincar tiga poin untuk menjaga asa mereka di Liga Champions akan bermain lebih ofensif.
United bisa mengakalinya dengan bermain lebih pragmatis agar Setan Merah bisa terhindar dari gol cepat seperti saat melawan Liverpool.
Ya, Solskjaer memang banyak belajar akan kekalahan memalukan saat bersua Liverpool di pertandingan sebelumnya.
Bruno yang bermain tepat dibelakang dua striker Setan Merah begitu aktif melakukan pressing di lini tengah, bahkan saat bertahan, pemain berusia 27 tahun tersebut sejajar bersama double pivot yang dipasang Solskjaer.
Hasilnya, Spurs yang menguasai jalannya pertandingan tak mampu bergerak lebih banyak selain berputar-putar di area tengah.
Keberadaan tiga bek sejajar juga membuat pertahanan Setan Merah lebih solid, jika sebelumnya mereka kebobolan sebanyak lima gol.
Dalam laga melawan Spurs, bahkan Harry Kane dan kolega tak mampu menciptakan shot on goal sekalipun, David de Gea pun dibuat jadi pengangguran.
Catatan mentereng tersebut sepatutnya bisa Solskjaer pertahankan saat menghadapi Atalanta malam nanti, selain membuat pertahanan United lebih rapat, mereka juga dapat mengintimidasi lawan lewat serangan balik cepat.
Skema dasar 3-5-2 yang dipakai berubah menjadi 5-3-2 saat bertahan, menumpuknya pemain United di belakang memberanikan Solskjaer untuk bermain dengan garis pertahanan rendah.
Hal tersebut memberi keuntungan pada Setan Merah saat melakukan serangan balik, para pemain The Lilywhites yang bermain cukup tinggi memudahkan Bruno untuk menjembatani Cristiano Ronaldo dan Edinson Cavani yang menjadi ujung tombak.
Satu gol yang diciptakan Cavani adalah contohnya, Spurs yang keasikan menyerang lupa jika United memiliki dua striker dengan intusisi menyerang mematikan.