Super Pandit
Luciano Spalletti dan Gairah Baru untuk Napoli, Perusak Mimpi AC Milan & Juventus
Efisiensi permainan yang dibangun Spaletti benar-benar mampu memaksimalkan atribut yang dimiliki para punggawa Napoli.
AS Roma-lah yang menghentikan kedigdayaan mereka usai ditahan imbang pada giornata yang kesembilan.
Kala itu, tim asuhan Spalletti harus puas berbagi poin dengan AS roma lantaran bermain imbang 0-0 saat bertanding di Stadion Olimpico.
Mentalitas Napoli ditunjukkan kala mereka bertanding melawan Juventus di kandang.
Tertinggal lebih dulu lewat gol Alvaro Morata di babak pertama, anak asuh Spaletti sukses membalikkan keadaan pada babak yang kedua.
Adalah Matteo Politano dan Kalidou Koulibaly, sumbangan dua gol mereka, berhasil membawa Gli Azzurri meraih tiga poin dari tangan Bianconerri.
Efisiensi taktik Spalletti, Scudetto?
Dilansir Sofascore, musim ini Napoli menjadi tim dengan penguasaan bola terbanyak di Liga Italia dengan 59% Ball Possession.
Skema dasar 4-3-3 yang diusung juru taktik asal Italia tersebut jelas mengutamakan permainan atraktif dan position play menggunakan umpan pendek dari kaki ke kaki.
Rata-rata jumlah passing mereka adalah 503 per pertandingan dengan tingkat akurasi mencapai 88.6%. Kembali menjadi yang tertinggi di Liga Italia mengalahkan Sarriball di Lazio yang dikenal handal dalam urusan melakukan passing.

Spalletti senang membuat lawan kelimpungan lewat permainan position play yang dia usung, pergerakan tanpa bola para punggawa Gli Azzurri begitu cair.
Mereka tak terpaku dengan posisi di atas kertas, pergerakan pemain begitu cair untuk saling bertukar posisi saat melakukan serangan dan mengatur tempo permainan.
Lorenzo Insigne yang bermain sebagai winger begitu aktif menjemput bola ke tengah untuk menjadi 'sutradara' dalam serangan Napoli.
Posisinya di sisi sebelah kiri sering diisi oleh Fabian Ruiz yang bermain lebih melebar, bahkan Mario Rui sebagai full back aktif untuk mengisi lini penyerangan sebelah kiri yang ditinggalkan Insigne.
Hal tersebut membuat serangan yang digencarkan oleh Gli Azzuri berjalan sangat efektif dan efisien.
Mereka mencatatkan rata-rata melakukan 11 kali tendangan per pertandingan (paling banyak di Liga Italia) serta torehan 2.2 gol di setiap pertandingannya.