Super Pandit
Dua Mata Pisau Peran Vital Bruno Fernandes di Man United, Umpan Beresiko Hingga Inkonsistensi Pogba
Bak dua mata pisau, penampilan cemerlang Bruno juga memberi kerugian dalam aspek bertahan Setan Merah.
TRIBUNNEWS.COM - Bruno Fernandes sukses menjadi Man Of The Match dalam comeback dramatis Manchester United menghadadi Atalanta pada Kamis, (21/10/2021) dini hari WIB.
Pada laga yang digelar di Old Trafford tersebut, Bruno memang tampil gemilang, ia menjadi kunci dua gol yang diciptakan oleh Marcus Rashford dan Harry Maguire di babak kedua lewat sumbangan assistnya.
Tak hanya itu, dilansir Opta, pemain asal Portugal tersebut juga berhasil menciptakan delapan peluang, itu menjadikannya sebagai pemain Manchester United dengan jumlah kreasi peluang paling banyak dalam satu laga Liga Champions sejak musim 2004/2005.
Sofascore pun memberi nilai 9.3 untuk permainan Bruno Fernandes tersebut, hampir sempurna.
Bruno memang menjadi tulang punggung untuk Setan Merah, peran sang pemain menjadi senjata andalan United untuk menerobos pertahanan lawan.
Baca juga: Kabar Manchester United, Kata-kata Ajaib Solskjaer, Merih Demiral Si Target yang Bikin Susah

Baca juga: Ronaldo Cetak Gol Kemenangan untuk Manchester United, Dua Pemain Real Madrid Ini Menyambut Bahagia
Manchester United pun membutuhkan gol dan assistnya untuk memenangkan pertandingan, Ole tahu betul akan hal tersebut.
Bruno menjadi pemain Setan Merah yang diberi kebebasan untuk bergerak sekaligus mengirimkan umpan beresiko.
Itu membuat catatan akurasi pasing pemain berusia 27 tahun tersebut tak begitu bagus, hanya berada di angka 73%.
Tak hanya itu, beraninya Bruno dalam melakukan umpan juga berdampak bada aspek bertahan Setan Merah, seringkali United mendapatkan serangan balik berbahaya lawan karena kesalahan Bruno dalam mengirimkan umpan.
"Saya melakukan kesalahan tapi juga memberikan yang terbaik buat rekan-rekan saya untuk mencetak gol," kata Bruno dilansir Manchester Evening News.
"Kami mempercayai kemampuan terbaik kami untuk memberikan peluang kepada para striker kami," lanjutnya.
Bak dua mata pisau, penampilan cemerlang Bruno juga memberi kerugian dalam aspek bertahan Setan Merah, lawan mulai tau dan mengekspolitasi pertahanan United menunggu kesalahan yang dilakukan sang pemain.
Sebagai pelatih Manchester United, Ole Solskjaer begitu paham akan situasi tersebut, itulah alasan mengapa dirinya memakai dua gelandang bertahan dalam skema 4-2-3-1 miliknya.
Dua gelandang bertahan yang dipasang Solskjaer berfungsi untuk menutup serangan lawan pertama lawan ketika Setan Merah mendapatkan serangan balik.
Bisa dibilang skema yang dibuat Solskjaer adalah bentuk dari penyesuaian peran Bruno Fernandes untuk Manchester United.
Fred dan Scott McTominay adalah dua gelandang bertahan yang paling sering dipasang untuk membantu aspek bertahan Bruno, dengan mengorbankan Pogba untuk bermain di sayap kiri atau bahkan duduk di bangku cadangan.
Inkonsistensi & perubahan posisi Pogba
Pogba dan Bruno memiliki astribusi yang identik sebagai kreator serangan atau playmaker.
Walaupun keduanya memiliki cara yang berbeda untuk melakukanya, Bruno dibebaskan untuk bergerak maju, sekaligus memberi ruang kepada penyerang United.
Progresi Bruno membuat dia intens melakukan sentuhan di area half space.

Peran ini vital karena area tersebut adalah area yang digunakan Ole untuk menembus pertahanan lawan.
Sementara Pogba, cenderung memaksimalkan umpan untuk menciptakan peluang dengan spesialisasinya dalam membaca pergerakan rekan setimnya.
Total, Pogba sudah menciptakan 7 assist dari 10 pertandingannya di musim ini bersama Manchester United.
Singkatnya, jalur serangan United terdiri dari tiga bagian utama. Dari Harry Maguire di lini belakang, Pogba di area tengah, dan diteruskan kepada Bruno Fernandes untuk disebarkan ke pemain depan.
Itulah yang menjadi alasan mengapa Bruno menjadi pemain yang memiliki statistik yang begitu mencolok dalam hal menciptakan peluang.
Namun, Pogba menjadi kelemahan United saat mendapatkan serangan balik dari lawan, ia bukanlah tipe gelandang pekerja keras yang memiliki kemampuan bertahan yang cemerlang.
Itu membuat pemain asal Prancis tersebut seringkali tampil mengecewakan dan tak konsisten, Solskjaer pun sering mencadangkan sang pemain dengan memakai dua gelandang bertahan yang memiliki etos kerja tinggi.
Sebenarnya, Ole memiliki terobosan jitu dengan menaruh Pogba sebagai winger kiri.
Peran Pogba dapat begitu membantu Bruno untuk menciptakan peluang di depan.
Keberadaan sang pemain di sayap kiri membuat perannya lebih efektif, kemampuan kotrol bola dan dribel Pogba menjadi begitu terlihat.
Serangan United juga dibuat lebih kaya, meski berada di kiri, namun peran utama pemain berusia 28 tahun tersebut adalah menjadi seorang playmaker.
Visi bermainnya yang cemerlang dimanfaatkan Ole untuk menjadi sutradara di sepertiga akhir serangan Setan Merah.
Ketergantungan Terhadap Peran Bruno Fernandes
Penampilan ex gelandang Sampdoria tersebut memang terbiasa menjadi yang paling menonjol untuk Setan Merah.
Ia menjadi tulang punggung untuk tim yang berkandang di Old Trafford itu, perannya sebagai playmaker begitu vital dan tak tergantikan.
Bruno Fernandes bermain sebanyak 12 kali dari 12 pertandingan Manchester United musim ini, tenaganya tak pernah disimpan.
Masalahnya adalah, Bruno Fernandes tak selalu mampu tampil mentereng.

Sedangkan Manchester United begitu bergantung pada kecemerlangan Bruno, ia menjadi yang tertinggi dalam hal progressive passes (6.16) begitu juga passes attempted (63.25).
Aliran bola dan serangan United ke sepertiga akhir hampir selalu berawal dari Bruno, statisiknya begitu mencolok, passes into final third Bruno berada di angka 4.79, lagi-lagi yang tertinggi.
Dengan statistik seperti itu, Manchester United membutuhkan penampilan yang cemerlang dari seorang Bruno Fernandes di setiap pertandingannya untuk memenagkan laga.
Penampilan Bruno yang lumayan saja tak mampu membawa United menang, apalagi buruk.
Sebagai motor serangan, Bruno merangkap sebagai goal getter dari lini kedua.
Walaupun sang pemain telah terlibat dalam 51 gol dari 59 laga yang dijalani bersama United, namun tugas seberat itu tak bisa terus-terusan diberikan untuk Bruno.
Bruno Fernandes memang tak punya masalah dalam urusan menciptakan peluang, memberi assist, ataupun mencetak gol, tapi ia butuh pemain lain yang membantu dan menggantikannya saat dia sedang tak begitu cemerlang.
Donny van de Beek dan Jesse Lingard yang memiliki peran hampir sama dengan Bruno jarang sekali dipercaya Ole untuk tampil sebagai starter.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)