Liga Italia
Nicolo Barella Sang Mezzala Inter Milan, Nyaris Disingkirkan Tonali Disamakan dengan Salvatore Bagni
Nicolo Barella, mezzala inter Milan, magis yang nyaris dihilangkan Sandro Tonali diinicar Barcelona
Penulis:
Gigih
Menjalani debut menghadapi Lecce, ia langsung memberikan asis cantik kepada Candreva dalam kemenangan 4-0.
Meskipun menjalani debut yang memuaskan, Barella tetap harus bersaing ketat dengan deretan gelandang kelas dunia, disitulah peran Antonio Conte.
Mantan pelatih Chelsea ini sangat mempercayai talenta dan bakat yang dimiliki Barella.
Conte saat itu dikritik karena membangkucadangkan Eriksen dan lebih memilih Barella, Conte cuek, dan memilih tetap dengan skema yang dipercayainya selama ini.
Barella menjawabnya dengan apik, 27 penampuilan dengan 2.013 menit dikemasnya di Liga Italia, mencetak 1 gol dan 5 asis bersama Inter Milan musim 2019/2020.
Pujian mulai datang, Gazzetta dello Sport, bahkan menulis artikel yang membandingkannya dengan legenda Italia seperti Salvatore Bagni, Nicola Berti hingga Antonio Conte.
Pengakuan juga datang dari mantan pemain, seperti Luca Marchegiani, yang menyebut, Barella punya kualitas yang sama dengan Eriksen.
Sayangnya, sinarnya sedikit tertutup kala Inter Milan dan AC Milan bersaing memperebutkan Sandro Tonali dari Brescia.
Dikutip dari laman Gazetta dello Sport, situasi tersebut membuat Barella tidak nyaman, dan nyaris enggan bertahan bersama Inter Milan.
Tetapi, pada akhirnya Barella memilih bertahan bersama Inter Milan, dan Tonali memutuskan bergabung ke tim idola masa kecilnya, AC Milan.

Baca juga: Langkah Bijaksana AC Milan Susun Masa Depan Daniel Maldini, Keuntungan Messias Saingi Brahim Diaz
Apa yang membuat Barella istimewa?
Pernah bermain di posisi fullback, membuat pria dengan tinggi 172 sentimeter ini memiliki etos bertahan dan menyerang sama baiknya.
Ia lihai dalam melepaskan diri dari kawalan, megambil celah diantara pemain dan juga memiliki kecepatan dalam melakukan dribbling.
Ini yang menjadi poin plus Barella, ia bisa bermain di pos gelandang bertahan atau gelandang tengah, ia juga cerdas dalam memotong aliran bola.
Mezzala atau half winger, menjadi trademarknya, julukan ini membuatnya setara dengan Totti selama bermain di AS Roma.