Liga Italia
Peran Giacomo Murelli di AC Milan, Kerjasama Pioli, Kedatangan Tomori dan Kebebasan Theo Hernandez
Giacomo Murelli, kunci solidnya pertahanan AC Milan, dan kerjasamanya denga Stenfano Pioli
Filosofi ini, diambil dari pelatih Juventus dan Timnas Italia, Giovanni Trappatoni.
Il Trap adalah julukannya, 6 gelar Scudetto diraihnya kala melatih Juventus.
Skema yang digunakan AC Milan saat ini juga berasal dari cara Trappatoni, 4-2-3-1 yang berubah menjadi 2-2-4-1 ketika menyerang dengan tambahan fullback yang maju membangun serangan.
Yang diterapkan Murelli adalah evrsi modern dari Zona Mista khas Trappatoni.
Apa itu Zona Mista?
Zona Mista berinduk pada Catenaccio, dengan mengandalkan zonal defensif.
Bedanya, sweeper yang digunakan dalam Catenaccio hanya membuat bola sejauh mungkin dari kotak penalti.
Sedangkan Zona Mista memiliki seorang sweeper yang bisa membangun serangan dan mengalirkan bola, itulah kenapa Fikayo Tomori adalah yang paling diburu AC Milan di awal musim.
Karena bek asal Chelsea ini tidak ragu dalam membangun serangan, dan mengalirkan bola ke wilayah pertahanan lawan.
Selain itu, Zona Mista hanya mengizinkan satu fullback untuk membangun serangan, dan biasanya fullback kiri yang menjadi tumpuan.
Maka jangan heran jika Theo Hernandez musim lalu sangat liar dan berbahaya di depan gawang lawan.
Taktik ini yang menjadi landasan Murelli dalam menyusun skema AC Milan, dan rekrutmen pemain juga berdasar dari apa yang dibangun Murelli dan Pioli.
Dan Murelli juga berperan besar bukan hanya dari segi taktik Pioli, namun menjelaskan ke pemain juga menjadi kelebihan pria berkepala plontos ini.
Daniele Bonera pernah menjadi pelatih dadakan AC Milan ketika Murelli dan Pioli terjangkit Covid-19 jelang menghadapi Napoli.
Bonera menyebut bagaimana secara taktik Pioli adalah penentu, tapi pengejawantahannya, adalah tugas Murelli.
"Ia (Murelli) membuat semuanya lebih mudah, caranya menjelaskan taktik membuat tugas kami lebih sederhana," ujar Bonera dikutip dari La Gazetta.
Dan duo Pioli-Murelli akan kembali di bench AC Milan musim depan, dan bisakah si Anti Maradona kembali membawa Milan berjaya musim ini?
(Tribunnews.com/Gigih)