Minggu, 5 Oktober 2025

Liga Inggris

Masalah Chelsea, Tuchel Butuh Resep Baru untuk Romelu Lukaku

Masalah Chelsea besutan Thomas Tuchel mulai tampak di permukaan. Hal itu tak lepas dari hasil minor dalam dua laga terakhir, lawan Man City & Juventus

Marco BERTORELLO / AFP
Reaksi penyerang Chelsea Belgia Romelu Lukaku pada akhir pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Chelsea pada 29 September 2021 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP 

Kejadian ini juga tak lepas dari peran nomer 10 Chelsea, Mason Mount yang mengalami cedera dan harus menepi.

Tidak banyak bakat yang dimiliki oleh skuat The Blues lainnya, sekalipun itu Hakim Ziyech dan Kai Havertz.

Mount dapat membangun serangan, mengatur tempo, dan menjalin kerjasama yang baik dengan rekannya.

Saat menghadapi Man City, Tuchel bereksperimen dengan formasi baru 3-5-2, seperti yang dilakukan Antonio Conte musim lalu.

Dua striker yang digunakan The Blues adalah Timo Werner dan Romelu Lukaku.

Baca juga: Kabar Chelsea, Tuchel Sebut Gol Juventus Itu Mustahil, Chiesa Bantah Punya Masalah dengan Allegri

(Dari kiri) Gelandang Juventus Prancis Adrien Rabiot, gelandang Chelsea Jerman Kai Havertz dan bek Juventus asal Belanda Matthijs De Ligt berebut bola dalam pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Chelsea pada 29 September 2021 di stadion Juventus di Turin.
(Dari kiri) Gelandang Juventus Prancis Adrien Rabiot, gelandang Chelsea Jerman Kai Havertz dan bek Juventus asal Belanda Matthijs De Ligt berebut bola dalam pertandingan sepak bola Grup H Liga Champions UEFA antara Juventus dan Chelsea pada 29 September 2021 di stadion Juventus di Turin. (MARCO BERTORELLO / AFP)

Namun, eksperimen tersebut hanyalah sebuah percobaan yang sulit untuk dikembangkan.

Chelsea bahkan tidak mendapat satu pun kesempatan di babak pertama dari Manchester City yang mendominasi permainan.

"Sangat sulit untuk menempatkan ritme yang besar melawan tim yang bertahan begitu dalam. Jika kami bertahan melawan City, sulit bagi mereka untuk menciptakan peluang. Sama halnya dengan kami di sini," ungkap Tuchel usai pertandingan melawan Juventus, dikutip dari Goal Internasional.

"Tapi perbedaannya adlaah kami memberikan dua peluang besar dan memberikan kepercayaan kembali di stadion," jelasnya.

Tuchel memang melakukan perubahan dengan kembali menerapkan formasi 3-4-3 dengan keanggunan mereka menguasai bola dan gaya bermain yang menekan.

Terbukti, Chelsea jauh lebih dominan daripada Juventus di Turin.

Anak asuh Thomas Tuchel menghasilkan 16 peluang dibandingkan 6 milik Juventus.

Tapi apa daya, mereka hanya mampu menghasilkan satu peluang tepat sasaran dalam pertandingan tersebut.

Tuchel bahkan blak-blakan mengutarakan bahwa timnya sangat lambat meski bermain dengan tempo yang tinggi. Lambat dalam mengambil keputusan.

Bek Inggris Manchester City Kyle Walker (kanan ke-2) bertarung memperebutkan bola dengan gelandang Chelsea Italia Jorginho (kanan) dan gelandang Inggris Chelsea Mason Mount (kedua dari kiri) selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021.
Bek Inggris Manchester City Kyle Walker (kanan ke-2) bertarung memperebutkan bola dengan gelandang Chelsea Italia Jorginho (kanan) dan gelandang Inggris Chelsea Mason Mount (kedua dari kiri) selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Chelsea di stadion Dragao di Porto pada 29 Mei 2021. (Manu Fernandez / POOL / AFP)

"Saya merasa kami agak lambat dan lelah, lambat secara mental dalam pengambilan keputusan. Itu sebabnya aneh untuk dianalisis," kata Tuchel kepada BT Sport.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Arsenal
7
5
1
1
14
3
11
16
2
Liverpool
7
5
0
2
13
9
4
15
3
Tottenham
7
4
2
1
13
5
8
14
4
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
5
Crystal Palace
7
3
4
0
8
3
5
13
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved