Super Pandit
Bermula dari Latar Belakang Yahudi, Bayern Munchen Dimiliki Suporter dan Tak Bosan Juara
Bayern Munchen adalah tim paling sukses di Jerman, sejak didirikan pada tahun 1990, tim berjuluk Die Roten itu sudah mendapatkan 80 trofi.
Penulis:
deivor ismanto
Editor:
Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Bayern Munchen sukses memuncaki klasemen Bundesliga musim ini dengan catatan 13 poin.
Dari 5 pertandingan, bayern sukses meraih 4 kemenangan dan 1 hasil imbang, mereka juga berhasil menjadi tim paling produktif dengan torehan 20 gol.
Kabar seperti itu memang sudah sering terdengar di telinga, dimana Bayern Munchen hampir selalu mampu menorehkan catatan mentereng di liga domestik dari musim ke musim.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa Bayern Munchen bisa sedominan itu?
Bayern Munchen adalah tim paling sukses di Jerman, sejak didirikan pada tahun 1990, tim berjuluk Die Roten itu sudah mendapatkan 80 trofi.
Bahkan, pesaing terdekat mereka dalam mendapatkan trofi, Brussia Dortmund, hanya mengumpulkan sebanyak 22, lebih sedikit 58 buah dari Die Roten.

Baca juga: Saatnya Jesse Lingard Menjadi Andalan Manchester United
Baca juga: Pertandingan Sepak Bola Tanpa Sundulan Kepala Akan Digelar di Inggris
Awalnya, Bayern dibentuk oleh 11 orang anggota klub gimnastik yang kecewa karena tim sepak bola mereka dilarang untuk mengikuti kompetisi yang digelar oleh Asosiasi Sepak bola Jerman (DFB).
Hebatnya, dari awal dibentuk, Die Roten sudah menjadi tim kuat.
Mereka rajin menang dengan skor mencolok melawan tim-tim Bavaria, hingga menjuarai banyak trofi lokal.
Hal tersebut, membuat tim yang bermarkas di Allianz Arena itu sukses menarik perhatian 700 orang untuk bergabung menjadi anggota pada 1920.
Sejak itu, Die Roten berhasil menjadi tim paling besar di kota Munchen.
Meski demikian, Bayern tidak langsung merajai kompetisi di Jerman.
Bisa dibilang, mereka hanya jago kandang dengan cuma mampu meraih gelar di sekitar kota Munchen saja.
Ketika bermain dalam ajang besar di Jerman, kiprah mereka tak begitu hebat.
Selama 32 tahun, Die Roten sempat mengalami era yang berat.