Super Pandit
Mengenal Regulasi Homegrown Player di Premier League, Sebabkan Pemain Asal Inggris Dibanderol Mahal
Beberapa tahun terakhir, pemain-pemain asal Inggris selalu dibayar mahal. Regulasi "Homegrown Player" menjadi alasan utamanya.
Klub-klub yang mampu mempromosikan para pemain akademi mereka secara reguler ke tim utama akan lebih mudah untuk berhadapan dengan peraturan homegrown ini.
Arsenal adalah contohnya, sejak bermusim-musim lalu tim asal London ini sudah sering memenuhi kuota 25 pemainnya dengan nama-nama dari jebolan akademi mereka.
Di musim ini, nama-nama seperti Ainsley Maitland-Niles, Hector Bellerin, Joe Willock, Eddie Nketiah dan Bukayo Saka jadi jebolan akademi mereka yang ada di skuad utama.
Peraturan pemain homegrown inilah yang menjadi alasan utama tingginya harga pemain-pemain Inggris.
Sebab, harga mereka tak hanya perihal kemampuan taktis saja, tetapi juga karena mereka bisa memenuhi kuota homegrown sehingga klub tersebut tidak mendapatkan sanksi.
Nama-nama seperti Harry Maguire, Ben Davies dan Jack Grealish adalah contoh nyata betapa mahalnya pemain homegrown.
Lalu apa sebenarnya tujuan dari regulasi pemain homegrown ini?
Regulasi tersebut bertujuan untuk mendongkrak kualitas pemain-pemain Timnas Inggris agar dapat berbicara di ajang Internasional.
Dalam beberapa tahun belakangan, manfaat dari regulasi ini memang terlihat jelas.

Timnas Inggris berhasil mencapai babak semi final Piala Dunia 2018 dan menjadi runner-up Piala Euro 2020.
Skuat timnas Inggris juga dipenuhi dengan pemain-pemain muda berbakat.
Sebut saja Phil Foden, Bukayo Saka, Jadon Sancho dan Mason Greenwood.
Kini, The Three Lion, menjadi tim favorit untuk menjuarai Piala Dunia yang akan diselenggarakan tahun depan.
(Tribunnews.com/Deivor Ismanto)